Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peneliti Temukan Cikal Bakal Obat Kanker Payudara, Bagaimana Cara Kerjanya?

Kompas.com - 18/06/2025, 09:30 WIB
Intan Maharani

Penulis

KOMPAS.com - Menurut data Kemenkes, kanker payudara termasuk kanker yang paling banyak menyerang warga Indonesia setelah kanker paru, kanker kolorektal, dan kanker lever. 

Pada tahun 2020, Global Cancer Statistics (Globocan) yang dirilis oleh WHO, di Indonesia terdapat 396.914 kasus kanker baru dengan 234.511 kematian yang disebabkan oleh kanker.

Pengobatan kanker payudara biasanya dilakukan dengan operasi untuk mengangkat sel kanker, terapi hormon, hingga kemoterapi.

Namun, terkadang operasi belum bisa menghilangkan sel-sel kanker sepenuhnya dari tubuh. Khususnya, untuk sel yang sudah menyebar atau metastatis. 

Banyak kasus menunjukkan kanker payudara menyebar ke organ tubuh lain seperti tulang belakang. 

Perpindahan sel kanker payudara ini melibatkan berbagai mekanisme molekuler yang masih diteliti hingga saat ini. 

Baca juga: Dialami Jessie J, Inilah 5 Tanda Kanker Payudara yang Perlu Diwaspadai

Kanker yang sudah menyebar menyebabkan kondisi ini semakin sulit ditangani. Sehingga diperlukan cara untuk mencegah penyebaran kanker dalam proses pengobatannya. 

Dalam studi yang diterbitkan British Journal of Pharmacology pada tahun 2025, peneliti dari Hiroshima University mencoba mengungkap salah satu mekanisme penyebaran sel kanker. 

Melalui penelitian itu, peneliti menemukan bahwa rantai pendek dari blok pembentuk protein kemungkinan dapat digunakan sebagai obat antikanker. 

Lantas, bagaimana penjelasannya?

Bagaimana sel kanker dapat menyebar?

Penelitian yang dipimpin oleh asisten profesor Departemen Farmakologi Seluler dan Molekuler Universitas Hiroshima Satoshi Asano ini fokus pada reseptor VIPR (vasoactive intestinal peptide receptor-2).

Sebagai informasi, VIPR adalah suatu molekul reseptor yang dapat berikatan dengan dua hormon berbeda. 

Dalam kondisi sehat, VIPR2 berperan mengatur ritme sirkadian (proses tubuh mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam), sistem kekebalan, sekresi insulin, dan banyak fungsi lainnya. 

Akan tetapi, VIPR2 dapat mengalami overexpression atau kondisi kelebihan jumlah reseptor dalam tubuh.

Jika tubuh mengalami overexpression, maka VIPR2 dapat memicu peningkatan pertumbuhan dan penyebaran (metastasis) sel kanker payudara. 

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau