Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tunawisma yang Diberi Nasi Isi Tulang Ayam oleh Influencer Malaysia demi Konten Akhirnya Angkat Suara

Kompas.com - 07/08/2025, 17:00 WIB
Irawan Sapto Adhi

Penulis

KOMPAS.com – Seorang tunawisma di Malaysia akhirnya buka suara setelah menjadi sorotan publik dalam video viral yang menunjukkan dirinya menerima sebungkus nasi berisi sisa tulang ayam dari tiga influencer muda.

Video tersebut diketahui telah memicu kecaman luas karena dianggap merendahkan martabat orang yang sedang kesulitan.

Ketiga influencer tersebut, termasuk akun yang dikenal sebagai ALUK Durianzaiii, telah menyampaikan permintaan maaf dan mengeklaim bahwa video itu hanyalah hasil rekayasa.

Baca juga: Tiga Influencer Malaysia Beri Nasi Isi Tulang Ayam ke Tunawisma, Terancam Denda Miliaran Rupiah

Influencer klaim sudah minta izin lebih dulu

Mereka mengeklaim, telah meminta izin kepada sang tunawisma sebelum merekam dan bahwa pria tersebut sebenarnya menerima makanan layak, bukan hanya tulang ayam seperti yang ditampilkan dalam video.

“Kami membiarkan orang-orang percaya bahwa kami memberinya nasi berisi tulang ayam. Tapi sebenarnya kami sudah berbicara dengannya, meminta izin untuk berakting bersama dalam video itu. Ia setuju. Kami tidak benar-benar memberinya sisa makanan,” ujar salah satu dari mereka.

Namun, dalam wawancara dengan Harian Metro Malaysia, pria tunawisma yang dimaksud memberikan penjelasan berbeda.

Penjelasan berbeda dari tunawisma

Ia mengaku terkejut saat ketiga remaja tersebut menghampirinya dan memberikan sebungkus nasi yang ternyata berisi limbah makanan.

“Saya terkejut karena saat itu saya masih berbaring, dan tidak menyangka bahwa isi bungkusan itu adalah sisa makanan. Saya juga tidak tahu apa maksud mereka melakukan itu,” ungkapnya.

Baca juga: Demi Konten, Influencer Malaysia Beri Tunawisma Nasi Isi Tulang Ayam

Ia mengaku baru mengetahui bahwa aksinya menjadi viral setelah diberitahu oleh para pengunjung di sekitar lokasi, yang turut menyayangkan perbuatan para influencer tersebut.

Meski begitu, pria tersebut menanggapi kejadian ini dengan lapang dada.

“Saya tidak tahu kesalahan apa yang saya perbuat sampai mereka melakukan itu. Tapi saya memilih untuk berpikir positif, menganggap mereka seperti adik-adik saya. Saya sudah memaafkan dan berharap kejadian seperti ini tidak terjadi lagi pada tunawisma lainnya,” tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa dirinya tidak memarahi para influencer, bahkan sempat berterima kasih setelah menerima bungkusan yang ternyata berisi tulang ayam.

Ia membenarkan bahwa kemudian para remaja tersebut memberinya paket makanan lain yang layak dikonsumsi.

Terkait proses hukum yang kini berjalan, pria tunawisma itu menegaskan bahwa ia tidak terlibat dan menyerahkan sepenuhnya kepada pihak berwenang.

“Saya tidak punya kekuatan untuk menghentikan tindakan yang diambil oleh pihak berwenang. Itu urusan mereka. Setelah kejadian itu, beberapa warga datang menemui saya, memberikan makanan, dan menanyakan kondisi saya. Bahkan ada yang meminta maaf atas kejadian tersebut,” tambahnya.

Baca juga: Naik Motor untuk Melayat, Siswa SD Malaysia Meninggal Kecelakaan

Ia juga menyampaikan harapannya agar kasus ini bisa diselesaikan dengan baik.

“Saya pikir ketiga remaja itu masih muda dan punya masa depan yang panjang. Biarlah ini menjadi pelajaran, dan semoga penyelesaiannya berjalan dengan baik,” ucapnya.

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau