Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Italia Tolak Proyek Jembatan Gantung Terpanjang di Dunia, Kenapa?

Kompas.com - 09/08/2025, 12:30 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah Italia mengumumkan telah menyetujui pembangunan jembatan gantung terpanjang di dunia, yang menghubungkan Pulau Sisilia dengan daratan utama, pada Rabu (6/8/2025).

Proyek jembatan ini digadang-gadang akan memiliki panjang 3,7 kilometer dengan bentang utama sekitar 3,2 kilometer di atas Selat Messina, dikutip dari Reuters, Rabu (6/8/2025).

Namun, keputusan yang diresmikan oleh pemerintah sayap kanan, Perdana Menteri Giorgia Meloni ini menuai kecaman dari warga setempat sekaligus pengamat.

Padahal, pemerintah hendak menjadikannya prioritas pembangunan selama 10 tahun ke depan dengan biaya sebesar 15,63 miliar dollar AS (sekitar Rp 254 trilliun).

Dengan begitu, proyek yang pertama kali dijalankan oleh bangsa Romawi kuno selama lebih dari 50 tahun ini berpotensi mengalami penundaan lagi.

Baca juga: Italia dan China Bangun Jembatan Rekor Dunia, Terpanjang dan Tertinggi


Penolakan warga setempat

Seorang warga Messina, Sisilia, Mariolina De Francesco (75) mengkhawatirkan bagaimana pemukiman di sekitar selat akan digusur.

"Mereka bisa menawar tiga kali lipat nilai rumah saya, tapi itu tidak penting. Yang penting adalah lanskapnya. Mereka tidak boleh menyentuh Selat Messina," ujar De Francesco.

Adapun lebih dari 440 properti yang berada di sisi Sisilia dan wilayah Calabria harus digusur untuk memberi jalan bagi jembatan gantung, jalan raya, serta rel kereta api penghubung.

"Pengacara kami akan mengambil tindakan, dan kami akan menghentikan mereka. Itu dijamin," lanjut dia.

Sementara itu, Menteri Infrastruktur Matteo Salvini mengumumkan bahwa proyek akan mulai pada September sampai Oktober mendatang dan dijadwalkan selesai pada 2032.

Menteri juga menjanjikan kompensasi besar bagi mereka yang wajib menyerahkan propertinya. 

Selain itu, kelompok lingkungan juga mengeluhkan risiko ekosistem sebagai dampak dari pembangunan jembatan ini, dikutip dari The Independent, Jumat (8/8/2025).

Sebab, terdapat cagar alam di Distrik Torre Faro yang berlokasi di tepi utara Messina.

Warga menilai bahwa risiko seismik dan keadaan lingkungan di area tersebut tidak cocok dengan jembatan gantung.

Mereka juga khawatir bila lokasi tersebut menjadi tidak layak huni karena kebisingannya nanti.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau