KOMPAS.com - Seorang wanita di Den Haag, Belanda, mengalami kondisi langka ketika penglihatannya menunjukkan orang-orang di sekitarnya berubah menjadi naga.
Wanita berusia 52 tahun tersebut awalnya mengunjungi klinik psikiatri rawat jalan dan memberi tahu para dokter tentang kondisinya.
Bahkan, ketika tidak ada orang, ia juga melihat wajah-wajah seperti naga muncul di hadapannya secara tiba-tiba. Kondisi itu pun sangat mengganggu dan memengaruhi kemampuannya dalam berinteraksi dengan orang.
Dalam laporan kasusnya, wanita itu menceritakan wajah seseorang yang dapat berubah menjadi hitam, dengan telinga yang tumbuh panjang, runcing, serta ada moncong yang menonjol.
Ia juga melihat adanya kulit reptil serta mata besar berwarna kuning, hijau, biru, dan merah. Kondisi itu ternyata sudah berlangsung sejak kecil.
Lantas, apa sebenarnya yang terjadi dengan wanita tersebut?
Baca juga: Ilmuwan Temukan Naga Giok Berusia 5.000 Tahun, Disebut Bisa Ungkap Asal-usul Peradaban China
Dilansir dari Live Science, Rabu (27/8/2025), dalam laporan kasusnya yang terbit pada jurnal The Lancet tahun 2014, dokter melakukan tes darah, pemindaian otak dengan elektroensefalogram (EEG), dan pemeriksaan neurologis.
Seluruh pemeriksaan tersebut menunjukkan hasil yang normal, kecuali pada pemeriksaan MRI otak pasien.
Pindaian MRI menunjukkan adanya beberapa lesi di dekat nukleus lentiformis, salah satu struktur yang ada dalam otak.
Kerusakan pada bagian otak tersebut dikaitkan dengan gangguan kognitif, seperti masalah perhatian, memori, serta kaitannya dengan skizofrenia.
Baca juga: Studi Baru Ungkap Adanya Burung Jantan yang Bertelur, Bagaimana Bisa?
Dokter mengatakan, lesi-lesi tersebut kemungkinan disebabkan oleh pembuluh darah di otak kecil yang pecah.
Meskipun EEG tidak menunjukkan kelainan apa pun, para dokter menduga halusinasi visual pasien disebabkan oleh aktivitas listrik atipikal di bagian otak yang memproses warna dan wajah.
Bagian otak tersebut bernama oksipitotemporal ventral yang terletak di bagian belakang otak, dan berperan dalam pengenalan objek. Para dokter berasumsi, lesi yang ada dalam otak itu memicu aktivitas listrik.
Kelainan tersebut mungkin saja terjadi sebelum wanita itu lahir. Menurut dokter, hal itu disebabkan oleh kekurangan oksigen sementara pada saat sebelum atau setelah melahirkan.
Baca juga: Rutin Konsumsi Buah Naga Bisa Cegah Sakit Apa? Berikut 6 Daftarnya
Dokter menentukan bahwa wanita tersebut menderita prosopometamorfopsia (PMO), yakni kondisi langka yang memengaruhi cara seseorang memandang wajah manusia sehingga membuat fitur wajah tampak sangat terdistorsi.