Jejak Karier Adrian Wibowo, Pemain LAFC yang Dilirik Timnas Indonesia
KOMPAS.com - Nama Adrian Wibowo menjadi sorotan setelah Los Angeles FC (LAFC) mengumumkan pemanggilan pesepakbola itu ke Timnas Indonesia untuk agenda FIFA Matchday 2025.
Winger berusia 19 tahun ini jadi sorotan karena sebelumnya sudah menembus tim utama klub Major League Soccer (MLS), sebuah pencapaian yang jarang diraih pemain keturunan Indonesia.
Baca juga: Daftar 23 Pemain Timnas U23 Indonesia untuk Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Meski pihak PSSI belum memberi pernyataan resmi, kabar dari LAFC cukup mengejutkan publik sepak bola nasional. Adrian disebut akan bergabung pada tiga jendela FIFA Matchday, termasuk Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dalam ajang tersebut, Indonesia harus menghadapi lawan berat seperti Arab Saudi dan Irak.
Lantas, siapa sebenarnya Adrian Wibowo, dan bagaimana perjalanan kariernya hingga kini?
Perjalanan dari akademi ke skuad utama
Adrian Satriyo Wibowo lahir di Los Angeles pada 17 Januari 2006. Ia memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang berasal dari Surabaya.
Sejak kecil, ia sudah terbiasa dengan atmosfer sepak bola di Amerika.
Kariernya dimulai di Total Futbol Academy pada 2014 hingga 2018.
Di sana ia ditempa dasar-dasar teknik dan taktik sebelum menarik perhatian LAFC. Setelah itu, Adrian resmi masuk ke akademi LAFC dan terus berkembang.
Pada musim 2025, Adrian akhirnya menembus skuad utama.
Debutnya di MLS tercatat pada 23 Maret 2025 saat LAFC menang 2-0 atas Kansas City. Pencapaian ini menandai langkah besar dalam kariernya.
Baca juga: Kapten Timnas Indonesia Jay Idzes Jadi Rebutan Tim Serie A, Nilai Transfer Jadi Sorotan
Catatan statistik Adrian di MLS
Performa Adrian di musim perdananya langsung mendapat sorotan. Hingga pertengahan musim, ia sudah tampil dalam 13 pertandingan bersama LAFC.
Dari total 670 menit bermain, ia mencetak empat gol. Selain itu, ia juga berkontribusi dengan sejumlah assist yang memperlihatkan kemampuannya dalam bekerja sama dengan tim.
Sebagai pemain sayap, Adrian dikenal memiliki kecepatan, kelincahan, dan naluri mencetak gol.
Fleksibilitas bermain di kedua sisi lapangan membuatnya menjadi opsi penting bagi pelatih.
