Dilansir dari The Guardian, Selasa (2/9/2025), dalam beberapa pekan terakhir, gunung es terbesar di dunia, A23a, terus mengalami kehancuran.
Pecahan besar seluas sekitar 400 kilometer persegi terlepas, sementara serpihan-serpihan lebih kecil masih cukup besar untuk membahayakan jalur pelayaran ketika berceceran di perairan sekitarnya.
“Benda itu pecah secara dramatis saat bergerak lebih jauh ke utara,” ujar Meijers.
“Menurut saya, ia sudah hampir punah. Pada dasarnya, ia membusuk dari bawah. Airnya terlalu hangat untuk mempertahankannya, sehingga terus-menerus mencair,” tambahnya.
Baca juga: Alasan Antartika Menjadi Benua Besar Tanpa Negara dan Penduduk
Sekitar Maret 2025, A23a sempat tersangkut di perairan dangkal dekat Pulau Georgia Selatan, memicu kekhawatiran para ilmuwan akan terganggunya koloni penguin dan anjing laut yang sedang memberi makan anak-anak mereka.
Namun, gunung es itu kembali bergerak pada Mei, memutar di sekitar pulau dan melanjutkan perjalanan ke utara.
“Dalam beberapa minggu terakhir, kecepatannya meningkat, bahkan bisa melaju hingga 20 kilometer dalam sehari,” ungkap Meijers.
Baca juga: Gunung Es Menabrak Penampungan Penguin di Antartika dan Hampir Picu Bencana Ekologis
Kini, terpapar air hangat dan hantaman ombak besar, A23a mulai hancur lebih cepat dari perkiraan. Para ilmuwan mengaku heran dengan daya tahannya.
“Kebanyakan gunung es tidak pernah sampai sejauh ini. Gunung es ini sangat besar sehingga mampu bertahan lebih lama dan melaju lebih jauh dibanding lainnya,” jelas Meijers.
Meski demikian, ia menegaskan, akhir dari A23a tinggal menunggu waktu.
“Setelah meninggalkan perlindungan es Antartika, gunung es sebesar ini pasti akan hancur,” katanya.
Para peneliti juga menekankan bahwa pecahnya gunung es memang bagian dari siklus alami. Namun, kecepatan hilangnya bongkahan es dari Antartika kian meningkat, sebuah tanda jelas dari krisis iklim yang dipicu aktivitas manusia.
Baca juga: Penguin Putih Langka Terlihat di Antartika, Jenis Apakah Itu?
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini