Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

40 Tahun Terpisah dari Antartika, Gunung Es Terbesar di Dunia Disebut Segera Lenyap

Kompas.com - 05/09/2025, 12:00 WIB
Muhammad Iqbal Amar,
Ahmad Naufal Dzulfaroh

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung es terbesar di dunia bernama Megaberg atau dikenal A23a diperkirakan segera lenyap setelah hampir 40 tahun terlepas dari Antartika.

Raksasa es ini terpisah dari Lapisan Es Filchner pada 1986 dan sempat terdampar di dasar Laut Weddell selama lebih dari tiga dekade.

Dikutip dari AFP, Rabu (3/9/2025), A23a kembali bergerak mengikuti arus ke jalur yang dikenal sebagai “lorong gunung es” di Atlantik Selatan, rute terakhir bagi sebagian besar bongkahan es Antartika pada 2020.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Bentang Alam Purba di Bawah Es Antartika, Bisa Bantu Prediksi Dampak Pemanasan Global

Awal 2025, ukurannya masih mencapai 3.100 kilometer persegi, lebih luas dari Long Island dan dua kali lipat dari London.

Namun citra satelit Copernicus Uni Eropa menunjukkan, luas A23a kini menyusut drastis menjadi sekitar 1.770 kilometer persegi.

Potongan-potongan besar terlepas, termasuk pecahan seluas 400 kilometer persegi, sementara bongkahan kecil yang tetap berbahaya bagi pelayaran tersebar di sekitarnya.

“Gunung es ini pecah dengan cukup dramatis,”  kata ahli oseanografi dari British Antarctic Survey, Andrew Meijers.

Baca juga: Ilmuwan Temukan Sungai Purba Berusia 34 Juta Tahun yang Terkubur Es Antartika

Dampak terhadap ekosistem dan perubahan iklim

Perjalanan A23a sempat menimbulkan kekhawatiran ketika kandas di dekat Pulau Georgia Selatan.

Para ilmuwan cemas keberadaannya akan menghalangi jalur jutaan penguin dan anjing laut yang pulang untuk memberi makan anak mereka.

Meski akhirnya kembali bergerak pada Mei lalu, air lelehan dari gunung es tetap mengalir ke laut, membawa nutrisi yang bisa merangsang pertumbuhan biota laut namun juga menciptakan hambatan bagi satwa liar.

Baca juga: Ilmuwan Menemukan Dunia Tersembunyi di Bawah Es Antartika, Seperti Apa?

Fenomena pecahnya gunung es merupakan bagian alami dari siklus Antartika.

Namun, para peneliti menegaskan, frekuensinya meningkat seiring benua putih itu memanas lebih cepat daripada rata-rata global akibat krisis iklim.

Kini, A23a memasuki perairan hangat tempat raksasa lain, seperti A68 yang pernah hancur dalam waktu singkat.

Terpapar suhu yang lebih tinggi dan hantaman ombak, akhir dari A23a tinggal menunggu waktu.

Baca juga: Pulau Tak Berpenghuni Dekat Antartika Juga Terkena Tarif Impor Trump

Bongkahan raksasa mulai runtuh

Ilustrasi es Antartika.PIXABAY Ilustrasi es Antartika.

Halaman:


Terkini Lainnya
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Kronologi Mahasiswa Indonesia di Belanda Meninggal Saat Dampingi Kunjungan Kerja Pejabat
Tren
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Purbaya Yudhi Sadewa Jadi Menkeu Baru: Kata Istana hingga Ucapan Kontroversial
Tren
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Jadwal Timnas U23 Indonesia Vs Korea Selatan di Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Daftar Sisa Hari Libur Nasional Tahun 2025, Catat Tanggalnya
Tren
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
BMKG: Ini WIlayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 9-10 September 2025
Tren
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
[POPULER TREN] Isu PHK Karyawan PT Gudang Garam | Tarif Listrik Pascabayar 8-14 September
Tren
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Ada Fenomena Epsilon Perseid pada 9 September 2025, Apa Itu?
Tren
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Reshuffle Kabinet Prabowo, Siapa Menteri yang Diganti dan Belum Ada Pengganti?
Tren
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau