Teh hitam terbukti menurunkan tekanan darah sistolik (TDS) sebesar 1,79–5,31 mmHg dan tekanan darah diastolik (TDD) sebesar 0,47–1,02 mmHg.
Sementara itu, konsumsi teh manis, terlepas dari durasi, frekuensi, atau jumlahnya juga secara signifikan dikaitkan dengan penurunan TDS sebesar 3,19–7,18 mmHg.
"Namun, sama seperti cokelat hitam, manfaat ini tidak bisa menggantikan peran obat pada penderita hipertensi," jelas Bramantya.
Baca juga: Dokter Sarankan Minum Teh Sebelum Makan Bukan Setelah Makan, Apa Alasannya?
Sementara itu, uji klinis besar bernama Cosmos Trial pada 2022 dengan lebih dari 21.000 peserta menemukan bahwa konsumsi flavanol dari cokelat hitam dapat menurunkan risiko kematian akibat penyakit jantung hingga 27 persen, sementara multivitamin tidak menunjukkan efek serupa.
Analisis gabungan dari 145 uji klinis dengan lebih dari 5.200 peserta juga menunjukkan bahwa konsumsi makanan kaya flavan-3-ol, seperti teh dan cokelat hitam dapat menurunkan tekanan darah dan memperbaiki fungsi pembuluh darah.
Rata-rata konsumsi 586 mg flavan-3-ol per hari (setara 2–3 cangkir teh, 1–2 potong cokelat hitam, 2 sdm bubuk kakao, atau 2 apel) menurunkan tekanan darah sekitar 2,8 mmHg sistolik dan 2,0 mmHg diastolik.
Adapun pada penderita hipertensi, penurunan bisa mencapai 6–7 mmHg sistolik dan 4 mmHg diastolik.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini