KOMPAS.com - Unggahan video dari seorang warganet yang menganjurkan untuk mengisi bahan bakar minyak (BBM) di SPBU dengan nilai ganjil, bukan genap, untuk menghindari kecurangan petugas, ramai di media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun TikTok @kepo************ (28/8/2025).
"Ini sedikit tips ya buat kalian kalau mau mengisi bensin. Kalau teman-teman mau isi bensin, teman-teman jangan beli di angka genap dan pastikan mengisi di angka ganjil, khususnya di Pertamina," ucap pengunggah.
"Jangan isi pas Rp 10.000, isi aja Rp 13.000 atau Rp 17.000 pokoknya di angka ganjil ya, jangan di angka genap. Karena di angka genap mudah banget untuk mempermainkan pompanya. Ini sedikit bocoran dari orang Pertamina," tambahnya.
Hingga Sabtu (6/9/2025) siang, unggahan tersebut sudah dilihat sebanyak 2,8 juta kali dan mendapatkan lebih dari 5.400 komentar dari warganet.
Lantas, benarkah sebaiknya isi bensin pakai nominal ganjil agar tidak dicurangi, karena takaran SPBU angka genap?
Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, BP AKR, dan Vivo yang Berlaku Mulai 1 September 2025
Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Roberth Marchelino Verieza, membantah isu yang menyebutkan bahwa pengisian BBM di SPBU dengan nominal genap rawan dicurangi.
Ia memastikan, secara teknis proses pengisian BBM sama dan jumlah bahan bakar yang diterima konsumen pasti sesuai dengan nominal rupiah yang dibayarkan.
“Kalau mengisi Rp 20.000 atau Rp 23.000, BBM yang didapat tetap sesuai dengan nilai rupiah tersebut," ujar Roberth kepada Kompas.com, Kamis (3/9/2025).
"Kemudian, misalnya beli Pertalite Rp 10.000 akan dapat 1 liter. Kalau nominalnya Rp 13.000, otomatis dapat 1,3 liter,” tambahnya.
Baca juga: Pertamina Gelar Diskon BBM dan Elpiji hingga Rp 20 Ribu, Ini Cara Dapatnya
Menurut Roberth, isu tersebut serupa dengan kabar lain yang beredar di masyarakat, yakni anjuran agar konsumen tidak menggunakan speed 2 atau 3 dan hanya memilih speed 1 agar takaran BBM lebih tepat. Padahal, anggapan itu keliru.
“Faktanya, speed 1, 2, atau 3 tidak memengaruhi jumlah BBM yang diterima konsumen. Angka tersebut hanya mengatur kecepatan aliran BBM dari nozzle," tegas Roberth.
"Kalau antrean sedang ramai, petugas biasanya menggunakan speed 3 supaya lebih cepat. Namun kalau situasi sepi, pakai speed 1 pun tidak masalah karena tidak ada yang menunggu di belakang,” sambungnya.
Dengan demikian, Pertamina memastikan bahwa konsumen tidak perlu khawatir soal akurasi takaran BBM, karena baik nominal rupiah maupun pilihan speed pengisian tidak memengaruhi jumlah yang diterima.
Roberth juga menegaskan bahwa SPBU Pertamina berkomitmen menjaga kualitas layanan bagi konsumen.
“Dispenser di SPBU selalu diperiksa secara berkala, dan setiap hari dilakukan pengecekan untuk memastikan layanan yang diberikan tepat kualitas dan tepat jumlah,” pungkasnya.
Baca juga: Resmi, Ini Harga BBM Pertamina per 1 September 2025
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini