Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang Gempa Donggala M 7,4 28 September 2018: Picu Tsunami, Energi 200 Kali Bom Atom Hiroshima

Kompas.com - 28/09/2025, 06:30 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Tepat tujuh tahun lalu, gempa bumi berkekuatan M 7,4 mengguncang Donggala, Sulawesi Tengah, pada Jumat (28/9/2018).

Bencana tersebut meninggalkan luka mendalam bagi para penyintas. Pasalnya, gempa itu memicu tsunami yang menerjang sejumlah wilayah, seperti Donggala, Palu, dan Mamuju.

Dahsyatnya guncangan gempa dan terjangan tsunami menewaskan 4.340 orang.

Merujuk laporan Antara, Selasa (29/1/2019), jumlah korban meninggal di Palu mencapai 2.141 orang, di Kabupaten Sigi 289 orang, Donggala 212 orang, dan Parigi Moutong 15 orang.

Dengan demikian, total korban jiwa di empat wilayah itu mencapai 2.657 orang.

Selain itu, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga mencatat 667 orang tidak ditemukan dan 1.016 jenazah tidak dapat diidentifikasi.

Jika digabungkan, total korban jiwa akibat bencana tersebut mencapai 4.340 orang.

Baca juga: Dampak Gempa M 5,7 Banyuwangi, Puluhan Rumah dan Tempat Ibadah Rusak

Kronologi gempa Donggala M 7,4 28 September 2018

Dikutip dari laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jumat (28/9/2018), gempa Donggala terjadi pukul 17.02.44 WIB dengan kekuatan sebelum dimutakhirkan M 7,7.

Koordinat gempa berada di 0,18 lintang selatan dan 119,85 bujur timur dengan kedalaman 10 kilometer dan berjarak 26 kilometer dari utara Donggala, Sulawesi Tengah.

BMKG menyebutkan, hasil pemodelan tsunami dengan level tertinggi siaga (0,5-3 meter) terjadi di Palu dengan estimasi gelombang tiba pukul 17.22 WIB.

Berdasarkan hal itulah, BMKG langsung mengeluarkan peringatan tsunami pascagempa Donggala.

BMKG kemudian memutakhirkan kekuatan gempa Donggala dari M 7,7 menjadi M 7,4 pada Jumat (28/9/2018) malam.

Baca juga: BMKG Ingatkan Potensi Gempa Megathrust M 8,8 di Selatan Jawa, Bisa Picu Tsunami Besar

“Estimasi ketinggian tsunami di Mamuju menunjukkan level waspada, yaitu estimasi ketinggian tsunami kurang dari 0,5 m,” jelas BMKG dalam laporannya.

Setelah dilakukan pengecekan terhadap hasil observasi tide gauge di Mamuju, BMKG juga mencatat perubahan kenaikan muka air laut setinggi 6 cm pukul 17.27 WIB dengan jarak antara Palu dan Mamuju adalah 237 km.

BMKG kemudian mengakhiri peringatan tsunami pukul 17.36 WIB setelah mengetahui hasil update mekanisme sumber gempa yang bertipe mendatar (strike slip), hasil observasi ketinggian gelombang tsunami, dan telah terlewatkan perkiraan waktu kedatangan tsunami.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau