Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertamina Tegaskan Penggunaan Etanol Praktik Internasional untuk Energi Rendah Emisi

Kompas.com - 03/10/2025, 14:45 WIB
Yefta Christopherus Asia Sanjaya

Penulis

KOMPAS.com - Pertamina Patra Niaga menegaskan, penggunaan etanol dalam bahan bakar minyak (BBM) merupakan best practice yang telah diterapkan secara internasional.

Langkah tersebut sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon, meningkatkan kualitas udara, sekaligus mendukung transisi energi yang berkelanjutan.

Pj Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Roberth MV Dumatubun mengatakan, penggunaan etanol dalam BBM sebenarnya bukan hal yang baru.

Penggunaan etanol merupakan praktik yang sudah mapan secara global. Implementasi ini dinilai terbukti mampu mengurangi emisi gas buang dan menekan ketergantungan pada bahan bakar fosil murni.

“Serta mendukung peningkatan perekonomian masyarakat lokal melalui pemanfaatan bahan baku pertanian,” ujar Roberth dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Jumat (3/10/2025).

Baca juga: Perbandingan Harga BBM Pertamina, Shell, dan BP AKR per 1 Oktober 2025

Daftar negara yang pakai etanol dalam BBM

Roberth menjelaskan, etanol berasal dari tumbuhan, seperti tebu atau jagung, yang menjadikan senyawa ini lebih ramah lingkungan ketimbang bahan bakar fosil murni.

Emisi gas buang kendaraan bisa berkurang sehingga kualitas udara lebih baik bila mencampurkan etanol ke dalam BBM.

Roberth menambahkan, penggunaan etanol dalam BBM sudah terbukti menjadi standar di beberapa negara, salah satunya di AS.

Negeri Paman Sam melalui program Renewable Fuel Standard (RFS) sudah mewajibkan pencampuran etanol ke dalam bensin dengan kadar umum E10 (10 persen etanol) dan E85 untuk kendaraan fleksibel.

Selain itu, Brasil juga menjadi pelopor penggunaan etanol berbasis tebu. Hal ini dilakukan dengan implementasi skala nasional hingga mencapai campuran E27 (27 persen etanol) pada bensin.

Campuran tersebut membuat Brasil dikenal sebagai salah satu negara dengan kendaraan berbahan bakar etanol terbesar di dunia.

Masyarakat Brasil juga sudah terbiasa mengisi BBM dengan etanol sejak puluhan tahun lalu.

Baca juga: Stok BBM Tiba, Pertamina dan BU Swasta Sepakat Libatkan Pengawasan Independen

Di sisi lain, Roberth menyinggung langkah Uni Eropa yang mengadopsi campuran etanol dalam BBM melalui kebijakan Renewable Energy Directive (RED II) dengan target bauran energi terbarukan di sektor transportasi.

Campuran E10 saat ini sudah menjadi standar di banyak negara Eropa, seperti Perancis, Jerman, dan Inggris, untuk mengurangi polusi udara.

Sementara itu, di kawasan Asia ada India yang mendorong program etanol blending hingga 20 persen (E20) pada 2030.

Halaman:


Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau