Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mugi Muryadi
Wiraswastawan dan Pendidik

Pegiat literasi, praktisi dan pemerhati pendidikan

Perlukah Sertifikasi Influencer di Indonesia?

Kompas.com - 30/10/2025, 06:34 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MARAKNYA influencer di media sosial kini merupakan bagian penting dari kehidupan digital masyarakat. Mereka bukan hanya pembuat konten, tetapi juga pengarah opini publik dan gaya hidup.

Namun, kehadiran mereka sering memunculkan permasalahan seperti penyebaran informasi keliru dan promosi menyesatkan.

Di China, pemerintah telah bertindak tegas untuk mengatasi hal ini. Mulai 25 Oktober 2025, Cyberspace Administration of China (CAC) menerapkan aturan baru yang mewajibkan influencer memiliki gelar sarjana atau sertifikat resmi untuk membahas topik profesional seperti hukum, kedokteran, keuangan, dan pendidikan (Livemint, China Tightens the Screws: Influencers Now Need Degrees, 2025).

Apakah kebijakan serupa perlu juga diterapkan di Indonesia?

Indonesia memiliki industri influencer yang tumbuh sangat cepat dan berpengaruh. Survei YouGov bersama Vero (2023) menunjukkan 94 persen masyarakat Indonesia terpengaruh oleh konten influencer, dan 63 persen mengikuti mereka untuk mencari pengetahuan baru (Vero ASEAN, The Impact of Indonesian Influencers, 2023).

Namun, di sisi lain, banyak influencer yang berbicara soal pendidikan, ekonomi, kesehatan, hukum, bahkan keuangan tanpa dasar akademik yang kuat. Akibatnya, publik mudah menerima informasi tanpa verifikasi.

Dalam beberapa kasus, masyarakat justru mengikuti saran yang salah. Hal ini berisiko pada keselamatan dan finansial. Adanya kesenjangan antara popularitas dan kompetensi ini tentu menjadi masalah.

Baca juga: Selebritis Pengetahuan dan Matinya Kepakaran

Persoalan utamanya bukan pada kreativitas influencer, melainkan pada akurasi informasi yang disebarkan.

Platform media sosial seperti TikTok dan Instagram memungkinkan siapa pun berbagi pandangan tentang topik apa pun. Namun, tidak semua memiliki keahlian di bidang yang dibahas.

Penelitian Mahy, Winarnita, dan Herriman (Influencing the Influencers: Regulating the Morality of Online Conduct in Indonesia, 2022) menjelaskan bahwa di Indonesia, regulasi terhadap influencer lebih bersifat moral daripada profesional.

Artinya, masyarakat menilai perilaku influencer secara etis, bukan secara keilmuan. Akibatnya, banyak konten edukatif yang viral, tetapi keliru, baik dari segi fakta maupun esensinya.

Ada beberapa hal yang mendorong fenomena ini. Pertama, ekonomi digital tumbuh begitu cepat sehingga banyak orang tergoda menjadi influencer tanpa mempersiapkan diri secara akademik.

Kedua, sistem monetisasi media sosial mendorong konten yang sensasional karena lebih mudah menarik perhatian.

Ketiga, belum ada kebijakan nasional yang mengatur kompetensi pembuat konten. Akibatnya, muncul influencer yang populer karena gaya bicara menarik atau penampilannya, bukan karena keahliannya.

Padahal, temuan University of Portsmouth (The Psychological Risks of Influencer Culture, 2024) menyatakan sebagian besar konten influencer dapat menimbulkan risiko kesehatan mental dan sosial jika tidak diawasi secara ketat.

Halaman:


Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau