YOGYAKARTA, KOMPAS.com – Kapolda DIY Irjen Pol Anggoro Sukartono menegaskan pihaknya siap melakukan penyelidikan dan penyidikan terkait kematian Rheza Sendy Pratama, apabila keluarga menghendaki proses hukum.
Rheza adalah mahasiswa Amikom Yogyakarta yang meninggal dunia dalam aksi ricuh di depan Mapolda DIY pada Minggu (31/8/2025) pagi.
Hal itu disampaikan Anggoro saat melayat ke rumah duka Rheza di Sendangadi, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman.
“Kami juga sudah menyampaikan maksud kedatangan, apabila keluarga akan mempertanyakan, sampai kepada proses hukum dari meninggalnya, kami siapkan semua proses itu, mulai dari penyelidikan, penyidikan nanti,” ujar Anggoro dalam video yang dibagikan Humas Polda DIY, Minggu (31/8/2025) malam.
Anggoro melayat ke rumah duka didampingi sejumlah pejabat seperti Komandan Korem 072/Pamungkas, Kepala Kejaksaan Tinggi DIY, Kapolresta Sleman, dan Bupati Sleman.
Ia mengatakan, pihak keluarga menyampaikan telah menerima dan ikhlas atas kepergian Rheza.
Karena itu, keluarga menolak dilakukan proses awal berupa ekshumasi.
“Proses awal keluarga menolak untuk melakukan ekshumasi dan keluarga menerima sebagai masukan kepada pihak Polri apabila dalam penanganan untuk mengamankan Yogyakarta agar belajar tidak lagi ada kesalahan. Ini yang menjadi masukan kepada kami Kepolisian untuk memperbaiki diri,” ucapnya.
Meski demikian, Anggoro menegaskan jika di kemudian hari keluarga berubah pikiran, pihaknya siap mengusut kematian Rheza.
“Kalau nanti pihak keluarga di kemudian hari berubah pikiran dan ingin mempertanyakan proses hukum terhadap meninggalnya saudara Rheza, kami siap untuk melakukan penyidikan,” tuturnya.
Ia juga mengimbau masyarakat yang mengetahui atau menjadi saksi dalam peristiwa yang dialami Rheza juga dapat memberikan keterangan kepada polisi.
“Apabila ada masyarakat yang bisa membantu juga mungkin ada saksi bagaimana saudara Rheza. Sementara ini yang kami lihat hanya dari media kami coba lihat berita media-media sosial apakah benar korban yang diperlakukan seperti itu,” kata Anggoro.
“Ini penting jadi kalau masyarakat memang menemukan, kasih ke saya supaya saya mudah melakukan penyelidikan nantinya. Pada tingkatan apabila keluarga menghendaki dilakukan penyelidikan kami siap,” pungkasnya.
Kampus Desak Investigasi
Rheza Sendy Pratama tercatat sebagai mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Amikom Yogyakarta angkatan 2023.
Universitas Amikom Yogyakarta mendesak kepolisian segera melakukan investigasi terkait kematian mahasiswanya itu.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Amikom Yogyakarta, Ahmad Fauzi, menegaskan investigasi penting untuk mengetahui penyebab pasti kematian Rheza.
“Bagaimanapun juga ini mahasiswa kami, meskipun sudah di luar pantauan dan kendali kami, tetap ini mahasiswa, sehingga harus dilakukan investigasi," kata Ahmad Fauzi di rumah duka, dilansir dari Tribun Jogja.
Kronologi Menurut Pihak BEM
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Amikom Yogyakarta juga menyampaikan duka cita mendalam atas tewasnya Rheza.
Dalam rilis resmi BEM Amikom disebutkan, Rheza turut hadir dalam aksi demonstrasi di Yogyakarta.
Saat situasi memanas, motor yang ditungganginya mati ketika hendak berbalik arah. Tiba-tiba aparat menembakkan gas air mata, membuat Rheza terjatuh.
Rekannya yang dibonceng berhasil melarikan diri, sementara Rheza yang tergeletak disebut dihampiri aparat.
(Penulis: Wijaya Kusuma)
https://yogyakarta.kompas.com/read/2025/09/01/054127478/kapolda-diy-siap-selidiki-kematian-rheza-sendy-pratama-jika-keluarga