KOMPAS.com – Lingkungan kerja yang penuh tekanan bisa memicu stres dan, jika berlangsung terus-menerus, dapat berujung pada kondisi mental serius seperti depresi.
Namun, menurut Psikolog Ratih Zulhaqqi, stres tidak secara otomatis menyebabkan depresi, melainkan menjadi salah satu faktor risiko bila tidak dikelola dengan baik.
Baca juga: Studi: Jeruk Bisa Bantu Kurangi Risiko Depresi lewat Bakteri Usus
“Stres itu pasti dialami semua orang, apalagi di lingkungan kerja saat ini yang serba cepat dan kompetitif. Tapi depresi adalah kondisi psikologis yang berbeda dan lebih dalam. Seseorang yang depresi biasanya sudah kehilangan kemampuan untuk mengelola stresnya,” ujar Ratih, seperti dikutip dari Antara, Jumat (30/5/2025).
Menurut Ratih, penting bagi pekerja untuk memiliki kemampuan manajemen stres dan mekanisme koping yang sehat.
Beberapa teknik yang disarankan meliputi regulasi emosi, latihan pernapasan, mindfulness, hingga mengubah cara pandang terhadap situasi negatif.
Baca juga: Bedanya Depresi dan Baby Blues yang Perlu Dipahami
Selain kemampuan individu, dukungan sosial juga menjadi komponen penting dalam menghadapi tekanan kerja yang berat.
Bentuk dukungan yang empatik bisa membuat perbedaan besar bagi seseorang yang sedang berjuang secara mental.
“Kalimat ‘semangat ya’ itu seringkali tidak membantu, malah memperburuk keadaan. Lebih baik katakan, ‘aku nggak tahu kamu sedang melalui apa, tapi aku ada di sini kalau kamu butuh’. Itu jauh lebih berarti,” katanya.
Tanda-tanda awal depresi yang perlu diwaspadai antara lain hilangnya motivasi, gangguan tidur, menjauhi aktivitas sosial, serta kelelahan emosional hingga kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
“Saat itu terjadi, sangat disarankan untuk mencari bantuan profesional. Pergi ke psikolog atau psikiater bukan berarti lemah atau gila, itu langkah berani,” jelas Ratih.
Stres di tempat kerja tidak bisa dihindari, namun perlu dikelola dengan cara yang sehat agar tidak berkembang menjadi gangguan mental yang lebih serius.
Masyarakat diimbau untuk lebih peka terhadap tanda-tanda depresi dan memberikan dukungan tanpa menghakimi. Bantuan profesional penting sebagai langkah pemulihan.
Baca juga: Bukan Sekadar Sedih, Begini Ciri-ciri Orang yang Sedang Depresi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.