Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Napoleon Bonaparte, Kaisar Perancis yang Menguasai Benua Eropa pada Tahun 1803 sampai 1815

Kompas.com - 20/02/2022, 21:27 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

PARIS, KOMPAS.com - Kaisar Perancis yang menguasai benua Eropa pada tahun 1803 sampai 1815 adalah Napoleon Bonaparte.

Pemimpin militer yang juga dikenal sebagai Napoleon I itu merupakan kaisar Perancis yang menaklukkan sebagian besar Eropa pada awal abad ke-19.

Setelah merebut kekuasaan politik di Perancis dalam kudeta 1799, Napoleon Bonaparte menobatkan dirinya sebagai kaisar pada 1804.

Baca juga: Kudeta Brumaire Napoleon Bonaparte 1799, Kudeta Pertama di Dunia?

Perang Napoleon

Dikutip dari History, selama 1803-1815 Perancis terlibat dalam Perang Napoleon, serangkaian konflik besar dengan berbagai koalisi negara-negara Eropa.

Pada 1803, sebagai sarana mengumpulkan dana untuk perang selanjutnya, Napoleon menjual wilayah Louisiana milik Perancis di Amerika Utara ke Amerika Serikat yang baru merdeka seharga 15 juta dollar AS. Transaksi itu kemudian dikenal sebagai Pembelian Louisiana.

Pada Oktober 1805, Inggris menghancurkan armada Napoleon di Pertempuran Trafalgar. Namun, pada Desember tahun itu Napoleon Bonaparte mencapai salah satu kemenangan terbesarnya di Pertempuran Austerlitz.

Pasukannya mengalahkan Austria dan Rusia. Kemenangan tersebut mengakibatkan pembubaran Kekaisaran Romawi Suci dan pembentukan Konfederasi Rhine.

Mulai 1806, Napoleon Bonaparte berusaha mengobarkan perang ekonomi skala besar melawan Inggris dengan pembentukan Sistem Kontinental blokade pelabuhan Eropa terhadap perdagangan Inggris.

Tahun 1807, setelah kekalahan Napoleon dari Rusia di Friedland di Prusia, Alexander I (1777-1825) dipaksa untuk menandatangani penyelesaian damai yaitu Perjanjian Tilsit.

Pada 1809, Perancis mengalahkan Austria di Pertempuran Wagram, menghasilkan keuntungan lebih lanjut untuk Napoleon Bonaparte.

Selama tahun-tahun tersebut, Napoleon Bonaparte mendirikan kembali aristokrasi Perancis dan membagikan gelar bangsawan kepada teman-teman serta keluarganya yang setia, ketika kerajaannya terus berkembang di sebagian besar benua Eropa barat dan tengah.

Baca juga: [Biografi Tokoh Dunia] Napoleon Bonaparte, Pemimpin Militer Agung yang Diisukan Bertubuh Pendek

Akhir kekuasaan Napoleon Bonaparte

Turis pada 17 Oktober 2017 mengunjungi Longwood House di St Helena, Inggris, yang merupakan kediaman terakhir Napoleon sebelum meninggal.AFP PHOTO/GIANLUIGI GUERCIA Turis pada 17 Oktober 2017 mengunjungi Longwood House di St Helena, Inggris, yang merupakan kediaman terakhir Napoleon sebelum meninggal.
Setelah invasi Perancis ke Rusia yang berujung bencana pada 1812, Napoleon Bonaparte turun takhta dua tahun kemudian dan diasingkan ke pulau Elba.

Pada 1815 ia sempat kembali berkuasa dalam kampanye Seratus Hari.

Setelah kekalahan telak di Pertempuran Waterloo, Napoleon Bonaparte turun takhta sekali lagi dan diasingkan ke pulau terpencil Saint Helena, lokasi dia meninggal pada usia 51 tahun.

Historic UK mewartakan, rumah tempat tinggal Napoleon Bonaparte yang disebut Longwood House itu sangat dingin, seram, dan penuh dengan tikus.

Napoleon awalnya dimakamkan di SaneValley situs permakaman pilihan keduanya, sampai Perancis diberi izin untuk mengembalikan jenazahnya ke Perancis, 19 tahun setelah kematiannya.

Jenazah Napoleon sekarang bersemayam di Les Invalides, Paris, tetapi pengunjung St Helena dapat melihat makamnya yang kosong, tertutup pagar dan dikelilingi banyak bunga dan pinus.

Penyebab kematian Napoleon Bonaparte sampai sekarang masih menjadi perdebatan. Ada spekulasi apakah dia diracuni atau mati karena kebosanan.

Ada juga bukti dari otopsi yang menunjukkan mantan kaisar Perancis yang menguasai benua Eropa pada tahun 1803 sam[ai 1815 itu menderita bisul, yang memengaruhi hati serta ususnya.

Baca juga: Kisah Perang: Kematian Napoleon Bonaparte dalam Sunyi di St Helena

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau