Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Israel Sebut Gencatan Senjata dengan Hizbullah Dilanggar, Ada Serangan di Selatan Lebanon

Kompas.com - 28/11/2024, 19:43 WIB
Tito Hilmawan Reditya

Penulis

Sumber Reuters

BEIRUT, KOMPAS.com – Israel pada Kamis (28/11/2024) menyatakan bahwa gencatan senjata dengan Hizbullah telah dilanggar, beberapa jam setelah sumber keamanan Lebanon melaporkan serangan tank Israel di enam wilayah selatan Lebanon.

Insiden ini menimbulkan keraguan terhadap kesepakatan damai yang dicapai setelah lebih dari setahun pertempuran.

Gencatan senjata antara Israel dan kelompok Lebanon, Hizbullah, mulai berlaku pada Rabu dalam perjanjian yang dimediasi oleh Amerika Serikat dan Perancis.

Baca juga: Joe Biden Dorong Gencatan Senjata di Gaza, tapi Pemimpin Israel Masih di Tujuan Awal

Perjanjian ini bertujuan memungkinkan warga kedua negara kembali ke rumah mereka di wilayah perbatasan yang hancur akibat pertempuran selama 14 bulan.

Tuduhan pelanggaran gencatan senjata

Dilansir Reuters, militer Israel menyatakan bahwa gencatan senjata dilanggar setelah “tersangka,” termasuk beberapa kendaraan, terlihat di zona selatan.

Sementara itu, anggota parlemen Hizbullah, Hassan Fadlallah, menuduh Israel menyerang warga yang kembali ke desa-desa di selatan Lebanon.

Tank-tank Israel dilaporkan menyerang enam wilayah di sepanjang perbatasan pada Kamis pagi, termasuk Markaba, Wazzani, Kfarchouba, Khiyam, Taybe, dan dataran pertanian sekitar Marjayoun, menurut media pemerintah dan sumber keamanan Lebanon.

Semua wilayah ini berada dalam radius dua kilometer dari Blue Line, perbatasan yang ditetapkan antara Lebanon dan Israel. Dua orang dilaporkan terluka di Markaba.

Situasi di selatan Lebanon

Keluarga-keluarga Lebanon yang terlantar dari rumah mereka dekat perbatasan mencoba kembali untuk memeriksa properti mereka, meskipun pasukan Israel masih ditempatkan di wilayah Lebanon dekat perbatasan.

Wartawan Reuters mendengar drone pengintai terbang di atas wilayah tersebut.

Militer Israel belum memberikan komentar terkait serangan tersebut, sementara Hizbullah juga belum merespons.

Baca juga: Hamas Juga Siap Gencatan Senjata di Gaza, seperti Israel-Hizbullah

Kesepakatan yang rentan

Gencatan senjata ini menandai berakhirnya konfrontasi paling mematikan antara Israel dan Hezbollah dalam beberapa tahun terakhir.

Namun, perjanjian itu mengizinkan pasukan Israel tetap berada di selatan Lebanon hingga 60 hari sebelum penarikan penuh, dengan ketentuan bahwa kedua belah pihak tidak boleh melancarkan operasi ofensif.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah menginstruksikan militer untuk tidak mengizinkan warga kembali ke desa-desa di dekat perbatasan untuk alasan keamanan.

Baca juga: Hizbullah Klaim Kemenangan Lawan Israel Usai Gencatan Senjata

Sementara itu, Ketua Parlemen Lebanon Nabih Berri, yang memimpin negosiasi kesepakatan tersebut, mengatakan warga sudah diizinkan kembali ke rumah mereka.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau