Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

59 Tewas dalam Kebakaran Kelab Malam Makedonia Utara, Ada Dugaan Korupsi di Balik Tragedi

Kompas.com - 20/03/2025, 10:54 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

Sumber BBC, Reuters

KOCANI, KOMPAS.com – Tragedi kebakaran melanda Pulse Club, kelab malam di Kota Kocani, Makedonia Utara, pada Minggu (16/3/2025) dini hari.

Kebakaran yang terjadi sekitar pukul 02.30 waktu setempat itu menelan 59 korban jiwa dan melukai 155 orang lainnya.

Peristiwa nahas ini terjadi ketika sekitar 500 orang berkumpul untuk menyaksikan konser grup hip-hop populer DNK. Menurut laporan BBC, hanya satu anggota band yang berhasil selamat dan saat ini tengah menjalani perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Korban Kebakaran di Makedonia Utara yang Menewaskan 59 Orang

Penyebab kebakaran kelab malam

Kebakaran diduga bermula dari percikan api perangkat piroteknik yang mengenai langit-langit kelab.

Keadaan semakin parah lantaran hanya terdapat satu pintu keluar yang tersedia, menyebabkan banyak orang terjebak dalam kepanikan.

“Saya jatuh ke lantai, orang-orang menginjak saya. Saya tidak tahu bagaimana, tetapi entah bagaimana saya berhasil keluar,” ujar salah satu korban selamat, Marija Taseva (20), kepada Reuters. Namun, kakaknya yang berusia 25 tahun tidak berhasil selamat.

Menurut laporan Palang Merah, mayoritas korban merupakan anak muda berusia 18 hingga 20 tahun. Lebih dari 20 korban luka-luka dan tiga korban tewas diketahui masih di bawah usia 18 tahun.

Dr Vladislav Gruev, spesialis bedah rekonstruksi di Universitas Klinik Penyakit Bedah di Skopje, mengungkapkan bahwa banyak pasien mengalami luka bakar serius.

“Mereka mengalami luka bakar tingkat dua dan tiga di kepala, leher, serta tubuh bagian atas,” ujarnya kepada BBC. Saat ini, 18 pasien masih dalam kondisi kritis.

Baca juga: UPDATE Kebakaran Kelab Malam Makedonia Utara: 59 Tewas, 15 Orang Ditahan

Dugaan kelalaian dan korupsi

Menteri Dalam Negeri Makedonia Utara, Pance Toskovski, menyebutkan bahwa 15 tersangka telah ditahan untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Mereka diduga terlibat dalam kasus suap dan korupsi terkait izin operasional kelab malam tersebut.

Pulse Club diketahui tidak memiliki izin resmi untuk beroperasi sebagai tempat hiburan. Media lokal melaporkan bahwa bangunan ini sebelumnya adalah gudang karpet yang kemudian diubah menjadi kelab malam tanpa memenuhi standar keamanan.

Juru bicara Kejaksaan Publik, Biljana Arsovska, menegaskan bahwa hanya ada satu pintu keluar yang tersedia, sedangkan pintu belakang ditemukan dalam kondisi terkunci. Inspeksi awal juga menemukan berbagai pelanggaran, termasuk sistem pemadam kebakaran yang tidak berfungsi serta instalasi listrik yang tidak memenuhi standar keselamatan.

Perdana Menteri Makedonia Utara, Hristijan Mickoski, menyebut insiden ini sebagai hari yang sulit dan menyedihkan bagi negara.

Sebagai bentuk penghormatan kepada para korban, pemerintah menetapkan tujuh hari masa berkabung nasional.

Selain itu, pemerintah juga menggelar sidang darurat untuk mengusut penyebab kebakaran dan kelalaian yang berkontribusi pada tragedi ini.

Presiden Makedonia Utara, Siljanovska-Davkova, mengonfirmasi bahwa korban luka parah telah dikirim ke rumah sakit spesialis di Bulgaria, Yunani, Serbia, dan Turkiye untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

Pemerintah berjanji akan menindak tegas pihak-pihak yang bertanggung jawab atas kelalaian yang menyebabkan kehilangan nyawa begitu banyak orang dalam insiden memilukan ini.

Baca juga: 51 Tewas dalam Kebakaran di Kelab Malam Makedonia Utara

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau