Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa Dahsyat di Myanmar: Upaya Penyelamatan Terhambat Cuaca Panas

Kompas.com - 31/03/2025, 16:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AFP

NAYPYIDAW, KOMPAS.com - Tim penyelamat di Myanmar menghadapi tantangan yang semakin berat dalam upaya mencari korban selamat tiga hari setelah gempa Myanmar dahsyat yang mengguncang negara tersebut.

Suhu di Myanmar diperkirakan mencapai 40 derajat Celsius, yang menyebabkan petugas penyelamat kelelahan dan mempercepat pembusukan tubuh korban, sehingga menyulitkan proses identifikasi.

Gempa berkekuatan magnitudo 7,7 yang terjadi pada Jumat (28/3/2025) di dekat Mandalay, diikuti oleh gempa susulan berkekuatan M 6,7, telah mengakibatkan sedikitnya 1.700 orang tewas di Myanmar, dengan beberapa korban juga dilaporkan di Thailand.

Baca juga: Gempa Myanmar: Perempuan Hamil Dikeluarkan dari Reruntuhan, Tak Lama Kemudian Meninggal, Ini Penyebabnya

Kerusakan parah terlihat di berbagai daerah, terutama di Myanmar bagian tengah, di mana bangunan runtuh, jembatan roboh, dan jalan tertekuk.

Masyarakat setempat masih enggan untuk kembali ke rumah mereka dan memilih untuk tinggal di luar atau di tenda darurat.

Kejadian tragis terjadi ketika tim penyelamat mengira mereka telah menyelamatkan seorang perempuan hamil yang terperangkap di bawah reruntuhan selama lebih dari 55 jam.

Setelah melakukan amputasi pada kakinya untuk mengeluarkannya, perempuan tersebut dinyatakan meninggal dunia.

"Kami mencoba segalanya untuk menyelamatkannya," kata salah satu petugas medis, menambahkan bahwa perempuan itu telah kehilangan terlalu banyak darah akibat amputasi, seperti yang dilaporkan oleh AFP.

Di sisi lain, umat Muslim berkumpul di dekat masjid yang hancur pada Senin pagi untuk melaksanakan shalat Idul Fitri pertama, setelah bulan puasa Ramadhan.

Pemakaman ratusan korban diperkirakan akan dilaksanakan pada hari ini.

Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah telah meluncurkan permohonan darurat pada Minggu untuk mengumpulkan lebih dari 100 juta dollar (setara Rp 1,6 triliun) guna membantu para korban.

Baca juga: Gempa Bumi M 7,1 Guncang Dekat Tonga yang Disertai Tsunami

Jaringan kemanusiaan terbesar di dunia ini mengungkapkan, kebutuhan akan bantuan semakin mendesak seiring dengan meningkatnya suhu dan mendekatnya musim hujan, yang dapat memperparah "krisis sekunder".

Tantangan yang dihadapi oleh Myanmar, sebuah negara Asia Tenggara dengan populasi lebih dari 50 juta orang, sudah sangat besar bahkan sebelum terjadinya gempa bumi.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau