SINGAPURA, KOMPAS.com - Pemerintah China melontarkan kecaman keras terhadap video pendek yang diunggah oleh Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Singapura.
Video berdurasi sekitar 90 detik itu menyindir klaim China atas wilayah di Laut China Selatan yang menjadi sumber konflik berkepanjangan di kawasan.
Dalam video tersebut, konflik wilayah digambarkan sebagai gangguan terhadap “ruang pribadi” negara lain melalui analogi tetangga yang egois dan tidak tahu diri.
Baca juga: AS Kecam Manuver Berbahaya Angkatan Laut China di Laut China Selatan
Narator yang menggunakan aksen Singapura mengilustrasikan situasi dengan sebuah blok apartemen penuh barang berantakan, sembari menayangkan cuplikan berita terkait sengketa teritorial antara China dan beberapa negara Asia Tenggara.
“Ini terjadi juga di depan pintu rumah Singapura, di Laut China Selatan, di mana ada satu tetangga yang merasa memiliki segalanya,” ujar narator dalam video tersebut.
Menanggapi video itu, Kedutaan Besar China di Singapura memberikan pernyataan resmi melalui unggahan di Facebook, Rabu (21/5/2025) malam.
Mereka menuduh video tersebut sebagai “distorsi sengaja” atas fakta yang ada terkait isu Laut China Selatan.
“Dengan upaya bersama antara China dan negara-negara ASEAN, situasi di Laut China Selatan secara umum tetap stabil,” tegas pernyataan kedutaan yang dikutip dari kantor berita AFP.
China juga menuding AS sebagai pihak “yang paling tidak berhak” untuk mengomentari masalah hukum internasional di kawasan tersebut.
Laut China Selatan merupakan jalur pelayaran strategis yang dilintasi lebih dari 60 persen perdagangan maritim global.
Selain itu, kawasan ini juga diperkirakan kaya akan cadangan minyak dan gas, sehingga memicu persaingan sengit antarnegara.
Meski Mahkamah Arbitrase Internasional pada 2016 menyatakan klaim sepihak China tidak sah, Beijing tetap bersikeras mengeklaim hampir seluruh wilayah perairan tersebut.
Sementara itu, sejumlah negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Filipina, Indonesia, dan Vietnam juga mengajukan klaim atas sebagian wilayah, yang membuat ketegangan kerap meningkat.
Baca juga: PM Malaysia Anwar Ibrahim: Jangan Hanya Menyalahkan China dalam Ketegangan Laut China Selatan
Menanggapi polemik video ini, Pemerintah Singapura menegaskan sikapnya. Dalam pernyataan resmi dari Kementerian Luar Negeri Singapura, mereka menolak campur tangan kedutaan asing dalam isu internasional yang melibatkan pihak ketiga.
“Pemerintah Singapura menolak upaya dari kedutaan asing untuk memicu reaksi domestik terkait isu-isu internasional antarnegara,” bunyi pernyataan tersebut.
“Masalah yang kompleks sebaiknya diselesaikan lewat saluran diplomatik yang tepat dan efektif,” tambah pernyataan resmi itu.
Baca juga: Alasan Kenapa Laut China Selatan Terus Diperebutkan Selama 2023
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini