Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PM Mongolia Mundur Usai Anaknya Pamer Kekayaan di Medsos

Kompas.com - 09/06/2025, 09:39 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

Sumber Antara, Kyodo

ULAANBAATAR, KOMPAS.com - Perdana Menteri Mongolia, Luvsannamsrai Oyun-Erdene (44), secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (3/6/2025).

Keputusan ini diambil menyusul mosi tidak percaya yang diajukan di parlemen, diperparah dengan gelombang kritik publik atas gaya hidup mewah putranya yang menjadi viral di media sosial.

Oyun-Erdene, yang menjabat sejak 2021, tak mampu lagi mempertahankan posisinya setelah hanya 44 dari 126 anggota parlemen menyatakan dukungan dalam pemungutan suara. Jumlah ini jauh di bawah ambang batas mayoritas yang diperlukan.

Baca juga: Baru Saja Terima Hadiah Jet Mewah, Trump Sesalkan Ukurannya yang Terlalu Besar

"Pemerintah tidak lagi memiliki kekuatan untuk memimpin," ujar Oyun-Erdene, dalam sebuah pernyataan seraya mengungkapkan rasa bangganya telah mengabdi kepada rakyat Mongolia.

Gaya hidup mewah anak picu amarah publik

Tekanan terhadap pemerintahan Oyun-Erdene memuncak setelah gaya hidup sang anak menjadi sorotan tajam.

Unggahan media sosial yang menampilkan pertunangan mewah putranya yang berusia 23 tahun, termasuk penyewaan hotel kelas atas dan penggunaan barang-barang bermerek, memicu kemarahan luas di tengah kondisi ekonomi rakyat yang kian sulit.

Publik mempertanyakan sumber kekayaan keluarga perdana menteri, mengingat Oyun-Erdene selama ini dikenal berasal dari latar belakang keluarga sederhana di pedesaan.

"Tanpa sumber penghasilan yang jelas, gaya hidup mereka, dari tas mewah, helikopter pribadi, hingga pesta eksklusif, terasa seperti ejekan bagi rakyat," ungkap Amina (nama samaran), salah satu warga Mongolia, kepada media lokal.

Menurut Amina, ketimpangan sosial-ekonomi di Mongolia semakin terasa nyata ketika para pemimpin negara justru terlihat hidup dalam kemewahan.

"Banyak warga harus menyisihkan hampir separuh penghasilan hanya untuk membayar pajak. Biaya hidup melonjak, dan orang-orang kini hidup dari utang ke utang," tambahnya.

Baca juga: Daging Jadi Barang Mewah Idul Adha di Gaza, Makan Tepung Sudah Bahagia

Koalisi kolaps dan demonstrasi meluas

Krisis politik ini sekaligus menandai keruntuhan koalisi tiga partai yang menopang pemerintahan Oyun-Erdene.

Koalisi yang dibentuk pada Juli tahun lalu ini terdiri dari Partai Rakyat Mongolia dan dua partai oposisi, yang terpaksa bekerja sama setelah hasil pemilu sebelumnya tidak memberikan mayoritas mutlak kepada partai penguasa.

Skandal gaya hidup mewah keluarga perdana menteri telah mendorong sejumlah anggota koalisi untuk turut mendesak pengunduran dirinya. Situasi ini memuncak dalam aksi unjuk rasa selama dua pekan di ibu kota Ulaanbaatar, dengan mayoritas peserta berasal dari generasi muda.

Aksi protes tersebut merefleksikan kekecewaan rakyat terhadap para pejabat yang dinilai abai terhadap realitas hidup masyarakat luas.

Baca juga: Presiden Iran Pecat Wakilnya karena Liburan Mewah ke Antartika

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau