YAIZU, KOMPAS.com - Hirotaka Saito (54), pria asal Jepang, memutuskan menutup perusahaannya dan menjual mobil Ferrari miliknya demi mendanai pusat penampungan anjing.
Anjing yang dia tampung adalah yang dianggap terlalu bermasalah dan tak diinginkan oleh kebanyakan orang.
Di balik keputusannya itu, ada latar belakang yang tak bisa dia lupakan. Dia diselamatkan anjing peliharaannya dari upaya percobaan bunuh diri, sebagaimana dilansir SCMP, Selasa (15/7/2025).
Baca juga: Mengharukan, Anjing di India Selamatkan 67 Orang dari Longsor
Pusat penampungan hewan milik Saito tersebut dinamakan Wansfree yang terletak di Kota Yaizu, Prefektur.
Layanan dari pusat penampungan hewat itu diberikan secara gratis kepada anjing-anjing yang dianggap bermasalah.
Asahi Shimbun melaporkan, Wansfree menampung anjing-anjing dengan perilaku bermasalah seperti suka menggigit, menggonggong tanpa henti, hingga menggeram pada siapa pun yang mendekat.
Menurut Saito, kebanyakan perilaku anjing tersebut muncul akibat kekerasan yang pernah mereka alami di masa lalu.
Baca juga: Bocah 8 Tahun Diasuh Anjing karena Ibu Kecanduan Narkoba, Hanya Bisa Menggonggong
Kisah Saito sendiri bermula sekitar 12 tahun lalu. Kala itu, dia mengalami kejatuhan bisnis hingga terlilit masalah keuangan.
Karena diterpa keputusasaan akibat masalah tersebut, Saito sempat berniat mengakhiri hidup dengan meninggalkan rumah.
Namun, anjing peliharaannya yang berbobot 70 kilogram berdiri di depan pintu dan mengadangnya pergi, menolak bergeser.
"Saat saya menyadari bahwa saya diselamatkan oleh seekor anjing, saya percaya bahwa yang bisa saya lakukan adalah menyelamatkan anjing-anjing seumur hidup saya," ujar Saito kepada media Jepang fnn.jp.
Sejak itu, Saito menjual mobil sport mewahnya untuk membeli lahan dan membangun penampungan, agar anjing-anjing bisa berkeliaran bebas tanpa rantai.
Baca juga: Seekor Anjing yang Tersesat Berenang Sejauh 1,6 Km di Laut Lepas demi Kembali Pulang
"Saya ingin memberi tahu mereka bahwa mereka dicintai," ucapnya.
Kini, Wansfree menjadi rumah bagi 40 anjing dan delapan kucing. Saito mengaku, meski memakai tiga lapis sarung tangan pelindung, dia tetap pernah digigit.
Namun, hal itu tidak menghentikannya.
Kini, Saito tengah menggalang dana publik untuk memperluas kapasitas penampungan. Targetnya adalah, pada 2028 nanti, dia bisa menampung hingga 300 anjing.
"Saya merasa lebih baik sekarang daripada sebelumnya. Saya sangat beruntung bisa menyadari hal itu," ujar Saito.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada. Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini: https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling/
Baca juga: Kebun Binatang Manusia Anjing di Jepang Terancam Tutup
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini