Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gaji Tinggi Anggota DPR Dipersoalkan, Warga Soroti Kinerja yang Tak Seimbang

Kompas.com - 06/09/2025, 19:29 WIB
Hanifah Salsabila,
Muhammad Isa Bustomi

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Kritik terhadap gaji anggota DPR RI, sebesar Rp 65 juta per bulan terus berdatangan dari masyarakat, meski lembaga legislatif itu telah membatalkan rencana kenaikan tunjangan perumahan.

Publik menilai kinerja DPR tak sebanding dengan penghasilan yang bisa mencapai puluhan juta rupiah per bulan.

Hasna (27), warga Jagakarsa, Jakarta Selatan, menilai gaji anggota DPR selayaknya disetarakan dengan pegawai negeri sipil (PNS) karena beban kerja yang dinilainya tak jauh berbeda.

Baca juga: Gaji DPR Masih Rp 65 Juta Usai Tunjangan Rumah Dihapus, Publik: Terlalu Besar, Belum Puas!

“Masih ketinggian, harusnya samain saja kayak PNS Jakarta di posisi perencana, around Rp20 juta lah, itu masih masuk akal,” ujar Hasna kepada Kompas.com, Sabtu (6/9/2025).

Menurut dia, penghasilan selangit yang diterima anggota DPR justru kerap menimbulkan sikap arogan dan membuat wakil rakyat kehilangan empati terhadap masyarakat kecil.

“Dewan Perwakilan Rakyat harusnya mewakili rakyat, bukan menjatuhkan rakyat. Mungkin karena gaji mereka di atas langit jadi mereka suka ngerendahin rakyat dan susah untuk bisa relate sama keadaan rakyat,” tutur dia.

Senada dengan Hasna, Fitroh (24), warga Bandung, menyebut kesenjangan gaji DPR dengan upah minimum regional (UMR) warga terlalu jauh.

“Kesenjangan gaji yang besar antara DPR dengan UMR pekerja ini mencerminkan adanya ketidaksetaraan ekonomi yang signifikan di masyarakat,” kata Fitroh.

Baca juga: Kabar Gaji DPR Naik Dibantah, Lantas Berapa Take Home Pay-nya?

Sementara itu, Dhela (26), warga Bandung lainnya, berpendapat bahwa gaji besar anggota DPR hanya bisa diterima jika kinerja mereka benar-benar terasa manfaatnya bagi publik.

“Dengan tanggung jawab DPR yang menyangkut kehidupan orang banyak, angka Rp65 juta sebenarnya bisa dianggap layak asal kerja mereka benar-benar terasa dampaknya bagi masyarakat,” kata Dhela.

Namun, ia menilai kinerja DPR saat ini belum mencerminkan tanggung jawab tersebut. Alih-alih menghadirkan solusi, kebijakan yang lahir justru memicu amarah masyarakat.

“Sayangnya, publik yang seharusnya merasakan ‘feedback’ dari kerja DPR, justru tidak merasakannya. Selama ini DPR belum menunjukkan keseriusan untuk hadir di tengah rakyat maupun menghadirkan rakyat dalam kerja mereka,” tegas Dhela.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
APBD DKI 2026 Difokuskan ke 6 Program Strategis, Ini Rinciannya
Megapolitan
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Jambore Pramuka Muslim Sedunia di Cibubur, Polisi Siapkan Skenario Pengaturan Lalu Lintas
Megapolitan
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Polres Jakarta Timur Tangkap 2 Pelaku Penjarahan Kucing Uya Kuya
Megapolitan
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Dua Karyawan SPBU Ditangkap, Racik Bom Molotov untuk Serang Polsek Jatinegara
Megapolitan
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Kembalikan Barang Jarahan di Rumah Sri Mulyani, Dua Pria Tak Ditahan dan Jadi Saksi
Megapolitan
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Atasi BAB Sembarangan, Pemkot Jakut Gencarkan Bangun MCK dan Septic Tank Komunal
Megapolitan
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Terpisah dari Sri Mulyani, Kasus Penjarahan Rumah Nafa Urbach Ditangani Polda Metro
Megapolitan
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Polisi Buru Pria Pembawa Lukisan Bunga Saat Rumah Sri Mulyani Dijarah
Megapolitan
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Mau Dilaporkan Jenderal TNI, Ferry Irwandi: Saya Tidak Dididik Jadi Pengecut
Megapolitan
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Empat Pelaku Merusak Mako Polres Jaktim dan Polsek Duren Sawit karena Terprovokasi Medsos
Megapolitan
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Napas Baru UMKM di Basemen Blok M Hub
Megapolitan
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Antisipasi Macet, Satlantas Siapkan Skema Akses Saat Jambore Pramuka Muslim Dunia
Megapolitan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
7 Senjata Api Hilang saat Polsek Matraman Diserang, 5 Belum Ditemukan
Megapolitan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Jumlah Pelaku Penjarahan Rumah Sri Mulyani Bisa Bertambah, Termasuk Pencuri Lukisan
Megapolitan
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
11 Orang Jadi Tersangka Penjarahan Rumah Sri Mulyani
Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau