Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Mohammad Nur Rianto
Dosen dan Peneliti

Al Arif merupakan dosen dan peneliti di UIN Syarif Hidayatullah dan CSEAS Indonesia

Menakar Dampak Paket Stimulus Ekonomi Pemerintah

Kompas.com - 05/06/2025, 07:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

KETIKA Prabowo Subianto resmi menjabat sebagai Presiden Republik Indonesia pada Oktober 2024, ekspektasi publik terhadap arah baru kebijakan ekonomi nasional meningkat signifikan.

Di tengah ketidakpastian global, perlambatan ekonomi dunia, serta tantangan struktural domestik yang tak kunjung usai, rakyat Indonesia menaruh harapan besar bahwa sang pemimpin baru mampu menawarkan solusi konkret dan progresif.

Salah satu janji utama dalam kampanye Prabowo adalah penerapan stimulus ekonomi besar-besaran untuk mendorong pertumbuhan inklusif, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketimpangan.

Stimulus ekonomi, sebagai instrumen kebijakan fiskal, bukanlah hal baru. Namun di bawah kepemimpinan baru, cara perancangannya, besaran anggarannya, serta target sektoralnya sangat menentukan keberhasilannya.

Artikel ini akan membahas secara komprehensif tentang arah, desain, dan pelaksanaan kebijakan stimulus ekonomi era Presiden Prabowo Subianto, khususnya pada pertengahan 2025, serta menganalisis dampaknya terhadap perekonomian nasional.

Baca juga: Negara Nanggung: Naik Tak Sampai, Turun Tak Rela

Sebelum stimulus diluncurkan, ekonomi Indonesia berada dalam posisi yang rapuh, tapi tidak sepenuhnya buruk.

Pada 2024, pertumbuhan ekonomi nasional tercatat sebesar 4,7 persen, lebih rendah dari tahun sebelumnya. Kemudian pada triwulan I-2025 ekonomi Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 4,87 persen (y-on-y).

Beberapa faktor disinyalir menjadi penyebab rendahnya pertumbuhan ekonomi. Pertama, pelemahan konsumsi rumah tangga, akibat tingginya harga barang pokok dan beban ekonomi pascapandemi.

Kedua, ketergantungan pada ekspor komoditas, yang sangat rentan terhadap fluktuasi harga global.

Ketiga, investasi yang stagnan, di tengah ketidakpastian iklim politik dan ekonomi pasca-Pemilu 2024.

Keempat, ketimpangan ekonomi antarwilayah, yang menyebabkan pertumbuhan lebih terpusat di Pulau Jawa.

Lebih lanjut, data BPS menunjukkan tingkat pengangguran terbuka sebesar 4,76 persen, sementara kemiskinan ekstrem belum turun secara signifikan. Dalam konteks ini, pemerintah perlu bertindak cepat dan tepat.

Pada awal Juni 2025, Presiden Prabowo mengumumkan peluncuran paket stimulus ekonomi sebesar Rp  24,44 triliun, yang dirancang untuk menjaga momentum pertumbuhan nasional dan meningkatkan daya beli masyarakat.

Stimulus ini mencakup lima program utama. Pertama, diskon transportasi umum yang terdiri atas diskon 30 persen tiket kereta api, diskon tiket angkutan laut sebesar 50 persen, dan fasilitas PPN ditanggung pemerintah untuk tiket pesawat sebesar 6 persen.

Anggaran yang disiapkan untuk memberikan diskon tersebut sebesar Rp 940 miliar.

Halaman:


Terkini Lainnya
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Cara Pesan SR022 via wondr by BNI, Bisa Dapat Cashback hingga Rp 15 Juta
Ekbis
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi 'Angin Segar' di Semester II 2025
LQ45 Masih Tertekan, Stimulus Ekonomi dan Dividen Jadi "Angin Segar" di Semester II 2025
Cuan
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Perusahaan Tambang di Pulau Gag Raja Ampat Dapat Keistimewaan Khusus
Energi
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
BSU Juni-Juli 2025 Cair, Simak Cara Cek dan Kriterianya
Ekbis
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Mentan Geram Ada Oknum yang Manipulasi Data Stok Beras, Bakal Ambil Langkah Hukum
Ekbis
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Gubernur Papua Barat Daya Bantah Isu Kerusakan Lingkungan di Pulau Gag: Hoaks, Air Lautnya Biru...
Ekbis
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
6 Mitos soal AI yang Dipatahkan Studi Global, Termasuk Soal Ancaman terhadap Pekerjaan
Ekbis
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
OECD Prediksi Defisit APBN Indonesia Naik tapi Masih Sesuai Batas Aman
Keuangan
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Pajak Dukung Sepak Bola Indonesia Mendunia, Harap Timnas Bisa Tembus Piala Dunia 2026
Keuangan
Buntut Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri LH Ingatkan Putusan MK soal Larangan Pertambangan di Pulau Kecil
Buntut Tambang Nikel di Raja Ampat, Menteri LH Ingatkan Putusan MK soal Larangan Pertambangan di Pulau Kecil
Ekbis
Menteri LH Sebut Ada Pencemaran di Akibat Tambang Nikel Pulau Gag Raja Ampat, tapi ...
Menteri LH Sebut Ada Pencemaran di Akibat Tambang Nikel Pulau Gag Raja Ampat, tapi ...
Ekbis
Diskon Garuda Indonesia untuk Libur Sekolah, Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 5 Persen
Diskon Garuda Indonesia untuk Libur Sekolah, Harga Tiket Pesawat Domestik Turun 5 Persen
Belanja
Usai Negosiasi I-EU CEPA Rampung, 80 Persen Ekspor RI ke Eropa Kena Tarif 0 Persen
Usai Negosiasi I-EU CEPA Rampung, 80 Persen Ekspor RI ke Eropa Kena Tarif 0 Persen
Ekbis
Dua Menteri Kompak Sebut PT Gag Boleh Menambang Nikel di Raja Ampat, Begini Penjelasannya
Dua Menteri Kompak Sebut PT Gag Boleh Menambang Nikel di Raja Ampat, Begini Penjelasannya
Ekbis
Dari Kapal ke Komunitas, Begini Cara ASDP Rayakan Idul Adha
Dari Kapal ke Komunitas, Begini Cara ASDP Rayakan Idul Adha
Ekbis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau