JAKARTA, KOMPAS.com – Schroders, manajer aset asal Inggris, menaikkan prospek obligasi korporasi global dari "negatif" menjadi "netral".
Perusahaan ini juga tetap optimistis terhadap saham global seiring meredanya kekhawatiran akan risiko resesi di Amerika Serikat.
Dalam laporan terbaru yang dikutip Reuters, Schroders mulai bersikap netral terhadap obligasi berperingkat investasi dan obligasi imbal hasil tinggi (high yield) di AS.
Langkah ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang stabil, meningkatnya permintaan, serta membaiknya sentimen konsumen.
Baca juga: Bidik Tarif Resiprokal 0 Persen, Indonesia Masih Tunggu Jawaban AS
Pada Mei 2025, Moody’s sempat menurunkan peringkat kredit pemerintah AS. Kebijakan tarif Presiden Donald Trump juga sempat memicu volatilitas di pasar obligasi Treasury, yang ikut mendorong kenaikan imbal hasil (yield) obligasi korporasi.
Data dari J.P. Morgan menunjukkan penerbitan obligasi imbal hasil tinggi (junk bond) di AS mencapai 28,9 miliar dollar AS atau sekitar Rp469 triliun pada Mei. Jumlah ini menjadi yang terbesar sejak September 2024.
Schroders menilai “risiko terbesar tampaknya telah berlalu” untuk obligasi berperingkat investasi di AS. Namun, perusahaan tetap mengingatkan bahwa valuasi obligasi korporasi secara umum masih tergolong tinggi.
“Sekarang pasar bisa mulai lebih fokus pada isu deregulasi dan belanja pemerintah,” tulis Schroders.
Baca juga: Jika The Fed Turunkan Suku Bunga, Harga Bitcoin (BTC) Berpotensi Tembus Rekor
Pada awal Juni, Departemen Keuangan AS mencatat penurunan moderat dalam kepemilikan asing terhadap obligasi pemerintah AS. Hal ini terjadi di tengah rekor utang negara yang terus meningkat.
Meski demikian, Schroders tetap mempertahankan pandangan positif terhadap pasar saham global, termasuk saham AS. Sementara itu, mereka masih memproyeksikan pelemahan terhadap nilai tukar dolar AS.
“Meskipun ketidakpastian ekonomi belum hilang, kami menilai risiko penurunan saat ini cukup terkendali dan kemungkinan terjadinya resesi tahun ini lebih rendah,” tulis perusahaan itu.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini