JAKARTA, KOMPAS.com - Meningkatnya minat generasi muda Indonesia terhadap aktivitas trading online memunculkan kebutuhan edukasi dan perlindungan investor.
Terkait hal ini, Finex sebagai broker teregulasi di bawah pengawasan Bappebti, mendorong ekosistem perdagangan yang aman, transparan dan berkelanjutan, khususnya bagi kalangan milenial dan Gen Z.
“Anak muda Indonesia punya potensi besar di dunia finansial digital. Namun, potensi ini hanya bisa terwujud jika diiringi dengan literasi keuangan, kedisiplinan, dan pemahaman risiko,” kata Financial Analyst Finex, Brahmantya Himawan dalam keterangannya, dikutip Jumat (5/7/2025).
Baca juga: OJK Dorong Media Massa Jadi Agen Literasi Keuangan
Dia menyebutkan, dalam beberapa tahun terakhir, platform trading digital makin mudah diakses. Kemudahan teknologi, tutorial daring, serta narasi kebebasan finansial di media sosial menjadikan trading sebagai pilihan investasi alternatif. Dengan hanya bermodal ponsel dan koneksi internet, anak muda dapat memperdagangkan saham, valas, hingga aset kripto secara langsung.
Namun di sisi lain, sebagian besar trader pemula belum paham sepenuhnya konsep manajemen risiko, diversifikasi aset, atau penggunaan fitur stop-loss. Mereka cenderung mengandalkan tutorial singkat, influencer media sosial, dan cerita sukses viral tanpa analisis kritis.
“Trading bukan cuma soal grafik dan angka, tetapi juga permainan psikologis yang menuntut ketahanan mental,” kata dia.
Selain risiko finansial dan psikologis, Finex juga mencermati maraknya penipuan digital yang berkedok investasi. Fenomena ini menyeret banyak anak muda terjebak skema ponzi dari platform ilegal yang menawarkan imbal hasil tidak realistis.
Menurut dia, Indonesia memiliki keunggulan geografis yang dapat dimanfaatkan optimal. Zona waktu Indonesia memungkinkan pelaku pasar mengakses sesi perdagangan Asia di pagi hari, Eropa di siang dan sore hari, serta Amerika di malam hari.
“Hal ini memberi fleksibilitas dan peluang untuk mengikuti pergerakan pasar global sepanjang hari. Namun keunggulan ini akan sia-sia tanpa pemahaman dasar yang dibarengi strategi yang matang,” ujar Brahmantya.
Sebagai broker yang teregulasi, Finex mendorong pendekatan trading sebagai strategi jangka panjang, bukan spekulasi jangka pendek. Edukasi berkelanjutan dan penggunaan platform legal dinilai menjadi kunci bagi pertumbuhan investor ritel yang sehat di Indonesia.
Karena itu, Finex berharap terbangunnya kolaborasi yang lebih luas antara regulator, institusi pendidikan, pelaku industri, dan komunitas digital untuk memperluas jangkauan edukasi keuangan, serta meningkatkan kesadaran akan risiko dan perlindungan konsumen.
“Kami hadir bukan hanya sebagai penyedia platform, tapi sebagai mitra edukatif dan pelindung bagi generasi muda yang ingin terjun ke pasar keuangan secara cerdas dan bertanggung jawab,” ujarnya.
Baca juga: Tips Trading Kripto Aman: Hindari All In dan Wajib Punya Trading Plan
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di siniArtikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya