Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkeu dan Menhan Kunjungi Nduga Papua, Ini Tujuannya

Kompas.com - 07/06/2025, 19:38 WIB
Roberthus Yewen,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Dua Menteri Kabinet Prabowo, Sri Mulyani Indrawati dan Sjafrie Sjamsoeddin, mengunjungi Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan, Sabtu (7/6/2025).

Kehadiran kedua menteri ini menjadi bukti kehadiran negara dalam mendorong keamanan, pendidikan, dan pembangunan di wilayah yang masih menghadapi tantangan besar.

Selama kunjungan ke daerah tersebut, Menhan dan Menkeu serta rombongan mengenakan rompi anti peluru sebagai bentuk pengamanan karena tingginya risiko keamanan.

Baca juga: Menhan dan Menkeu Kunjungi Nduga Papua, Pakai Rompi Anti Peluru

Dalam lawatan mereka ke Ibu Kota Keneyam, Menkeu dan Menhan menyambangi Pos Satgas Pamtas Mobile Yonif 733/Masariku serta bertatap muka dengan jajaran Forkompimda.

Wakil Bupati Nduga Yoas Beon, Plt Sekda Nduga, Ketua DPRD, serta sejumlah kepala OPD turut hadir dalam pertemuan tersebut dan berbagai pihak keamanan yang ada di Kabupaten Nduga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani menegaskan, pemerintah daerah berkomitmen untuk melihat langsung tantangan yang dihadapi masyarakat, sekaligus mencari solusi agar daerah ini bisa lebih berkembang.

Sri Mulyani menambahkan, pentingnya akses pendidikan bagi generasi muda Nduga, agar mereka dapat bersaing dan membangun masa depan yang lebih baik.

“Saya datang kesini langsung bersama Bapak Menteri Pertahanan guna melihat kondisi secara langsung daerah Nduga dan upaya apa yang dapat kami lakukan bagi masyarakat, agar terus berkembang baik bidang pendidikan, kesehatan, pembangunan dan juga kesejahteraan Nduga,” ungkapnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Sabtu sore.

Sri Mulyani menyadari bahwa daerah Nduga sangat bergantung dangan transfer dana dari pemerintah pusat untuk Forkopimda, namun menyadari keamanan dan ketenangan adalah faktor utama untuk pembangunan.

Oleh karena itu, Sri Mulyani berharap kedepannya keamanan dan ketenangan di Nduga semakin baik.

“Saya telah melihat dan mengetahui langsung apa yang dibutuhkan oleh masyarakat Nduga dan saya berharap kedepannya semakin baik dalam pembangunan di Nduga,” ujarnya.

Baca juga: Konser Amal di Wamena: Seniman dan Masyarakat Bersatu Bantu Pendidikan Anak Pengungsi Nduga

Senada dengan itu, Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin menyampaikan, kehadiran mereka bertujuan untuk memahami situasi dan memastikan pemerintah pusat dapat mengambil langkah konkret dalam peningkatan stabilitas keamanan di Nduga.

Sementara itu, Wakil Bupati Nduga menyampaikan usulan aspirasi masyarakat yang berisi berbagai harapan serta kebutuhan daerah, yang diterima langsung oleh Menteri Keuangan sebagai bentuk perhatian terhadap pembangunan Nduga.

Seusai pertemuan, kedua menteri bertolak ke Timika sebelum kembali ke Jakarta, membawa berbagai masukan dari masyarakat yang diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dalam kebijakan ke depan.

Kunjungan ini menandai langkah penting bagi Nduga dalam mendapatkan perhatian pemerintah pusat untuk menghadapi tantangan keamanan dan memperkuat pembangunan sumber daya manusia (SDM).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Kisah Zahra Amalina, dari Sering Diremehkan hingga Jadi CEO di Industri Kreatif
Regional
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Kondisi Macan Tutul yang Diselamatkan di Serang: Sehat tapi Ada Perubahan Perilaku
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Masyarakat Pulau Gag Raja Ampat Minta Penambangan Nikel Tidak Ditutup
Regional
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Sejarah Eksplorasi Nikel di Pulau Gag Raja Ampat, Dimulai Belanda pada 1920
Regional
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Dedi Mulyadi Desak Majalengka Percepat Penguatan SDM untuk Kawasan Rebana
Regional
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Daya Tarik Pantai Menganti: Jetski, Speedboat, hingga Keindahan Alam
Regional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Doa Bersama di Astana Giribangun, Dukung Soeharto Jadi Pahlawan Nasional
Regional
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Aipda PS Ditahan, Diduga Cabuli Korban Pemerkosaan di Kantor Polisi
Regional
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Cuaca Ekstrem, Ambon Alami Longsor di 22 Titik dan Banjir
Regional
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Gubernur Papua Barat Daya Sebut Laut Pulau Gag Tempat Tambang Nikel di Raja Ampat Masih Biru
Regional
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Macan Tutul Jawa yang Resahkan Warga Serang Berhasil Dievakuasi, Kini Diobservasi di TSI Bogor
Regional
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Diupah Rp 100 Ribu, Residivis Sabu Bobol Konter Hp di Bangkalan
Regional
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Ribuan Pengunjung Ramaikan Festival Balon Udara di Tulungagung 2025
Regional
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Tenggelam di Pantai Aceh Utara, 2 Anak Dilarikan ke RSUCM, Begini Kondisinya
Regional
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
“Sangat Tidak Adil, Anak Saya Lumpuh, Pelakunya Hanya Disuruh Bersihkan Masjid”
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau