Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Spanduk Bakso Babi di Bantul Sudah Terpasang Sejak Awal Tahun, DMI: Tidak Melarang Jualan

Kompas.com - 28/10/2025, 22:49 WIB
Markus Yuwono,
Vachri Rinaldy Lutfipambudi

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan kedai bakso babi di Bantul, Yogyakarta menjadi perhatian publik setelah terpasang spanduk bertuliskan "bakso babi (tidak halal)" berlogo Dewan Masjid Indonesia (DMI) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Spanduk tersebut ternyata sudah terpasang sejak awal 2025. Pihak DMI maupun MUI juga tidak melarang pedagang berjualan.

Pemasangan spanduk bertujuan melindungi umat muslim agar tidak membeli bakso yang berada di Ngestiharjo, Kasihan, Bantul itu.

Ketua DMI Ngestiharjo, Arif Widodo, membenarkan jika pihaknya yang memasang spanduk tersebut sejak awal 2025 lalu.

"Itu bentuk kepedulian kepada umat agar jangan sampai yang mengkonsumsi bakso dan agar masyarakat tahu di sana jual bakso babi," kata Arif.

Baca juga: Sudah Jualan Sejak 1990-an, Mengapa Warung Bakso Babi di Bantul Baru Pasang Spanduk Nonhalal?

Pihaknya juga tidak melarang warga berjualan bakso dengan bahan baku daging babi. Meski begitu, menurutnya penjual harus jujur kepada konsumen agar tidak salah membeli.

"Hanya kita menyarankan kepada pihak penjual, jualah dengan informasi yang lengkap. Kalau memang ini bakso babi, ya sampaikanlah," katanya.

Ketua MUI Kapanewon Kasihan, Armen Siregar, menyampaikan bahwa pemasangan spanduk oleh DMI sempat membuat multitafsir, sehingga formatnya dirubah.

Multi tafsir yang ia maksud, DMI dianggap mensponsori keberadaan bakso tersebut. "(Spanduk) itu dipasang Januari 2025 oleh DMI Ngestiharjo, tapi gara-gara viral itu malah geger," kata Armen.

Setelah viral, Forkopimcam Kasihan menggelar rapat koordinasi. Hasilnya disepakati untuk diganti dengan penambahan kata supaya mencegah multitafsir.

"Ditambahi kata-kata informasi ini disampaikan oleh MUI Kasihan dan DMI Ngestiharjo," katanya.

Baca juga: Warung Bakso Babi di Bantul Sudah Jualan Sejak 1990-an, Baru Dipasang Spanduk Nonhalal Setelah Viral

"Intinya menyampaikan informasi agar masyarakat tidak terjebak. Karena kalau kita melarang menjual juga tidak bisa, karena tidak ada undang-undangnya. Tapi tujuan kita melindungi konsumen karena banyak yang berjilbab beli bakso tersebut," jelasnya.

Plt. Panewu (Camat) Kasihan, Anton Yulianto, menyampaikan bahwa bakso babi sudah lama ada di sekitar Ngestiharjo.

Baca juga: Pemilik Warung Bakso Babi di Bantul Usai Viral: Sekarang Susah

"Dari sekian lama ada perhatian dari DMI Ngestiharjo, karena banyak yang beli di sana orang Muslim. Dan menurut ajaran Islam, haram," katanya.

Saat Kompas.com mendatangi lokasi pada Sabtu (25/10/2025) lalu, spanduk berlatar belakang warna merah itu terdapat tulisan bakso babi (tidak halal). Di bawahnya juga terdapat tulisan: informasi ini disampaikan oleh DMI Ngestiharjo dan MUI Kapanewon Kasihan.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regulasi Lama Dianggap Sudah Usang, DPRD Kaltim Bahas Raperda Baru soal Lingkungan
Regional
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Rekayasa Cuaca di Jateng Diklaim Kurangi Hujan 70 Persen
Regional
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Pria Ditemukan Tewas di Jalan Pedurungan Semarang, Diduga Korban Pengeroyokan
Regional
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Kasus AI Pornografi di Semarang Naik Penyidikan, Korban Desak Chiko Ditapkan Tersangka
Regional
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
1 Anggota Polisi Diduga Pemeras Warga Batam Rp 1 Miliar Ditangkap
Regional
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Tingkatkan Profesionalisme ASN, Pemkab Bandung Barat Raih Penghargaan Mitra Kerja Terbaik dari BKN
Regional
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
8 Orang Bersenpi Gerebek dan Peras Warga Batam Rp 1 Miliar, Ngaku dari BNN
Regional
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Penataan Stasiun, Perlintasan Sebidang di Pasar Rangkasbitung Ditutup Desember 2025
Regional
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Pemuda di Banjarmasin Ceburkan Diri ke Sungai Barito Usai Kelahi, Kini Hilang
Regional
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Jangkar Kapal Rusak Terumbu Karang di Labuan Bajo, Bupati: Harus Ditentukan Area Berlabuh
Regional
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Dispangtan Solo Uji Sampel Bakso di Warung Bakso Diduga Pakai Bahan Non-halal
Regional
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Nelayan Hilang di Sungai Barito Kalsel, Perahunya Ditemukan Tak Berawak
Regional
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
28 Hari Tak Makan, Kakak Beradik di Kendal Ditemukan Lemas di Samping Jenazah Ibu
Regional
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Warung Bakso di Solo Diduga Pakai Bahan Non-halal, Ini Imbauan Kemenag Bagi Konsumen
Regional
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Banjir Semarang Mulai Surut, Kepala BNPB Dorong Penguatan Pompa Permanen dan Kolam Retensi
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau