SIKKA, KOMPAS.com - Empat pasien ibu hamil asal Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), dirujuk ke Ende dan Nagekeo.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan, Kabupaten Sikka, Petrus Herlemus mengatakan, upaya ini sebagai salah satu solusi alternatif karena ketiadaan dokter kandungan.
"Kami lakukan rujukan mulai dari 28 Oktober 2025 malam. Sampai dengan tadi subuh, kita sudah empat yang dirujuk, tiga di rumah sakit Ende, satu ke rumah sakit Aeramo, Kabupaten Nagekeo," ujar Petrus di Kantor DPRD Sikka, Jumat (31/10/2025).
Baca juga: 6 PSK di Sikka Ditangkap, 4 Positif Penyakit Menular
Petrus juga menanggapi terkait informasi salah satu pasien yang terjebak longsor saat hendak dirujuk. Menurutnya hal tersebut bersifat situasional.
Meski demikian, ia memastikan empat pasien tersebut sudah ditangani dan dalam kondisi baik.
"Saya beberapa hari ini tidur jam 3 subuh, karena harus monitor rujukan, setiap perjalanan. Bagi kami, nyawa paling utama," katanya.
Baca juga: Beredar Informasi Sikka Ketiadaan Dokter Anestesi dan Kandungan, Ini Respons Bupati
Ia juga mencatat per akhir Oktober 2025, jumlah ibu hamil di Kabupaten Sikka sebanyak 3.176 orang, 1.436 orang di antaranya berisiko tinggi.
Sementara itu, data sampai tanggal 7 November, ibu hamil yang akan partus 97 orang, 80 orang berisiko tinggi.
"Ini yang kami pikirkan, bagaimana ambil strategi untuk menyelamatkan," tandasnya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang