KOMPAS.com – Kamu mungkin sudah cukup familiar dengan mushroom seasoning atau yang lebih dikenal sebagai kaldu jamur.
Bubuk kaldu ini sering digunakan sebagai penyedap dalam berbagai masakan. Namun sebenarnya, apa itu kaldu jamur?
Dilansir The Seattle Times, bubuk kaldu jamur ini bukanlah rempah, bumbu, atau kondimen. Namun merupakan penyedap yang terbuat dari jamur yang dikeringkan lalu dihancurkan menjadi bubuk.
Kaldu jamur telah lama dijadikan bahan pengganti monosodium glutamat (MSG) atau mecin pada masakan karena dianggap lebih aman.
Chef dan penulis buku masak Eric Gower mengatakan bahwa banyak orang yang menggunakan bubuk kaldu jamur ini sebagai bumbu karena akan memberikan rasa umami yang lebih kuat.
Baca juga: 15 Bahan Makanan Alami Pengganti Mecin, Bikin Masakan Lebih Umami
Mengutip Open Fit, bubuk kaldu jamur bisa dibuat dari jamur jenis apa pun yang biasa digunakan untuk makanan. Seperti jamur shiitake, porcini, jamur kancing, dan jamur tiram.
Bubuk kaldu jamur akan memberikan rasa umami, earthy, dan juga seperti rasa daging pada masakanmu.
Walaupun bubuk ini sama sekali tidak terbuat dari daging. Bubuk ini juga jadi penyedap pilihan bagi para vegetarian atau vegan.
Menurut Healthline, jamur merupakan salah satu bahan makanan yang jadi sumber rasa umami. Proses pengeringan jamur bisa meningkatkan tingkat glutamat.
Jamur shiitake memiliki tingkat glutamat (elemen pemberi rasa umami) yang paling tinggi.
Khusus jamur shiitake yang dikeringkan, glutamatnya mencapai 1.060 miligram per 100 gram sehingga bisa memberikan ledakan rasa umami yang paling kuat.
Penulis buku masak dan pemilik restoran Lidia Bastianich mengatakan bahwa bubuk kaldu jamur porcini punya rasa dan aroma yang lebih elegan dan harum.
Sementara bubuk kaldu shiitake lebih intens dan lebih terasa earthy.
Baca juga: Apa Benar Konsumsi Mecin Kurangi Kecerdasan?