KOMPAS.com - Sejumlah barista asal Indonesia sukses mengharumkan nama bangsa di kancah dunia. Dalam setahun belakangan, prestasi dari dunia kopi terus bergulir.
Deretan nama barista Tanah Air kian akrab di telinga. Misalnya, Mikael Jasin sebagai Juara World Barista Championship 2024 dan Ryan Wibawa yang menyabet Juara 3 Indonesia Brewers Cup Championship (IBrC) 2024.
Tahun ini, daftar prestasinya bertambah. Ada Bayu Prawiro, Juara 2 World Brewers Cup 2025, serta Georgius Audrey Teja yang keluar sebagai pemenang World Coffee in Good Spirits Championship 2025.
Baca juga: Bayu Prawiro dari Indonesia Raih Juara 2 World Brewers Cup 2025
Setiap barista memiliki cerita perjuangan tersendiri, yang pasti, jam terbang mereka tak main-main.
Ada yang sengaja alih profesi menjadi barista, hingga tidak lelah berlatih sembari menekuni pekerjaan sebagai peracik kopi selama bertahun-tahun.
"Waktu saya menjadi barista muda, mimpinya adalah menjadi juara dunia. Selama 10 tahun, cita-citanya jelas," kata Mikael ketika ditemui media di Omakafe BSD, Rabu (3/9/2025).
Baca juga: Pertama Kalinya, Barista Indonesia Raih Juara 3 World Brewers Cup 2024
Mikael Jasin yang hingga saat ini masih dinobatkan sebagai barista nomor satu di dunia, menjelaskan alur mengikuti kompetisi kopi internasional bagi para barista Indonesia berikut ini.
Terdapat tujuh cabang kompetisi kopi di tingkat internasional, yakni World Barista Championship, World Cup Tasters Championship, World Coffee Roasting Championship, World Aeropress Championship, World Latte Art Championship, World Brewers Cup, dan World Coffee in Good Spirits Championship.
Setiap cabang kompetisi kopi menguji kemampuan berbeda. Mulai dari menyeduh, mencicip, membuat latte art, hingga meracik kopi dan alkohol.
Para barista Indonesia wajib mengikuti rangkaian kompetisi tingkat nasional sebelum melaju ke level dunia.
Di Indonesia, Asosiasi Kopi Spesial Indonesia (AKSI-SCAI) memiliki izin penyelenggaraan kompetisi kopi nasional di Indonesia.
Setiap tahun, SCAI menggelar berbagai cabang kompetisi kopi untuk menemukan barista terbaik.
"Kalau di sepak bola ada PSSI, di kopi ada AKSI SCAI yang punya izin melakukan kompetisi nasional, mencari champion-champion. Kalau mau menjadi seperti kami, jalannya adalah melalui kejuaran regional yang resmi," ungkap Mikael.
Baca juga: Cara Seduh Kopi Pakai Susu, Ini Resep Milk Brew Coffee ala Juara Dunia
Dari tingkat regional, akan terpilih 24 barista yang dinyatakan berhak bertanding di level nasional.
"Habis masuk kompetisi nasional, pemenangnya bisa lanjut ke tingkat dunia. Cuma satu barista per tahun yang mewakili setiap negara," lanjutnya.