KOMPAS.com - Bir pletok adalah minuman tradisional khas Betawi yang unik, karena meskipun namanya mengandung kata "bir", minuman ini sama sekali tidak memabukkan dan tidak mengandung alkohol.
Sejarah bir pletok berawal dari masa penjajahan, ketika masyarakat Betawi di Jakarta melihat kebiasaan orang Belanda yang gemar meminum bir untuk menghangatkan tubuh.
Namun karena mayoritas masyarakat Betawi tidak mengonsumsi alkohol, mereka menciptakan minuman yang terinspirasi dari bir Belanda, tetapi tanpa efek memabukkan.
Baca juga: MUI Bahas Bir Bersertifikat Halal, Ada Pengecualian untuk Bir Pletok
Inilah yang melahirkan bir pletok sebagai minuman yang tidak hanya nikmat, tetapi juga aman dikonsumsi oleh siapa pun.
Menurut Ira Lathief, pendiri Wisata Kreatif Jakarta, bir pletok dapat dikategorikan sebagai "bir halal" yang merupakan hasil pengaruh budaya Belanda.
Lihat postingan ini di Instagram
"Istilah pletok pada nama bir ini bisa merujuk pada dua hal. Pertama, mungkin berasal dari suara 'pletok' ketika bahan-bahan bir dicampur dalam bambu bersama es batu. Kedua, bisa juga berasal dari bunyi tutup botol anggur saat dibuka," kata dia dilansir dari Antara, Selasa (23/7/2020).
Adapun Kompas.com (4/10/2024) memberitakan, memang produk dengan nama atau simbol yang mengandung bahan haram, tidak dapat disertifikasi halal.
Baca juga: Penjelasan Kemenag soal Produk Bir, Wine, dan Tuak Dapat Sertifikat Halal
Namun, bir pletok dikecualikan, meski bernama bir. Itu karena nama bir pletok sudah menjadi tradisi di masyarakat Betawi. Selain itu, kandungan bir pletok juga tidak mengandung bahan yang diharamkan.
Bir pletok diramu dari beragam rempah-rempah, seperti kapulaga, cengkeh, jahe, serai, cabe Jawa, kayu manis, dan gula.
Baca juga: Resep Bir Pletok, Minuman Tradisional yang Tidak Membuat Mabuk
Warna merah khas minuman ini diperoleh dari secang, yang juga digunakan dalam minuman tradisional lain seperti wedang uwuh.
Bir pletok ala Foodplace. Selain itu, bir pletok bisa dinikmati dalam dua cara: dingin atau hangat, sesuai dengan selera penikmatnya.
Minuman ini dapat ditemukan di berbagai tempat di Jakarta, seperti restoran di kawasan Kota Tua dan toko oleh-oleh khas Betawi di Lenggang Jakarta, dekat Monumen Nasional (Monas).
Baca juga: Asal-usul Bir Pletok, Wine Orang Betawi yang Bebas Alkohol
Sebagai salah satu ikon budaya Betawi, bir pletok tidak hanya sekadar minuman, tetapi juga bagian dari warisan budaya.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang