KOMPAS.com - Terong adalah bahan masakan yang cukup populer bagi masyarakat Indonesia. Terong bisa digoreng atau dijadikan balado.
Namun, banyak orang merasa terong sulit diolah karena mudah rusak, bisa terasa pahit, dan cepat menjadi lembek jika tidak ditangani dengan benar.
Padahal, jika memilih dan menyimpannya dengan tepat, terong bisa tetap segar, lezat, dan bertahan lebih lama.
Baca juga: Cara Masak Terong Tanpa Minyak, Menu Lezat dan Sehat Hanya 15 Menit
Berikut panduan lengkap mulai dari memilih terong hingga cara menyimpannya agar tetap nikmat saat dimasak.
Cara pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih terong yang tepat, yakni terong yang segar dan matang.
Ada dua cara utama, yakni di suhu ruang atau di lemari es.
Terong paling awet disimpan pada suhu 10–13 derajat Celsius, mirip suhu lemari anggur atau ruang penyimpanan sejuk.
Suhu kulkas (sekitar 3 derajat Celsius) sebenarnya terlalu dingin untuk terong, tetapi bisa menjadi pilihan jika ingin menyimpannya lebih dari 2 hari.
Baca juga: Resep Sambal Terong Tanpa Minyak dan Tomat, Lebih Segar
Hindari memotong terong sebelum dimasak karena akan mempercepat proses oksidasi dan pembusukan.
Membekukan terong adalah cara terbaik jika ingin menyimpannya selama berbulan-bulan. Bisa dilakukan baik dalam kondisi mentah maupun setelah dimasak.
Cara membekukan terong mentah:
Baca juga: Resep Terong Kuah Siram, Menu Rumahan untuk Akhir Pekan
Dengan cara ini, terong bisa bertahan hingga 1 tahun di freezer dan siap digunakan untuk berbagai hidangan seperti tumisan, atau salad.
Dengan memilih terong yang tepat dan menerapkan metode penyimpanan ini, Anda bisa mencegahnya menjadi lembek dan tetap mendapatkan rasa terbaik saat dimasak.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini