Biden Akan Hadiri Pelantikan Trump pada Januari 2025

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden akan menghadiri pelantikan Donald Trump sebagai presiden berikutnya pada Januari 2025.

Gedung Putih pada Senin (25/11/2024) menyatakannya sebagai komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi, meskipun Trump melewatkan pelantikan Biden empat tahun lalu.

Trump, yang kala itu menjabat presiden, menolak menghadiri pelantikan Biden pada 2021 setelah mengeklaim pemilihan presiden atau pilpres AS 2020 dicurangi, lalu menghasut massa untuk menyerbu Gedung Capitol.

Baca juga: China Tanggapi Ancaman Tarif Besar-besaran Trump pada Barang Impor

"Presiden berjanji bahwa dia akan menghadiri pelantikan siapa pun yang memenangi pemilihan," kata Wakil Sekretaris Pers Andrew Bates kepada wartawan yang terbang bersama Biden di Air Force One.

"Dia dan ibu negara akan menghormati janji itu dan menghadiri pelantikan," lanjutnya, dikutip dari kantor berita AFP.

Bates menambahkan, "Dia memandangnya sebagai pertunjukan penting dari komitmen terhadap nilai-nilai demokrasi kita dan untuk menghormati keinginan rakyat, seiring kelanjutan kita memberikan transisi yang tertib dan efektif."

Meskipun selama kampanye pilpres AS 2024 Biden berulang kali menuding Trump sebagai ancaman demokrasi, ia juga berupaya menjanjikan Trump transisi yang mulus, tak seperti perlakuan Partai Republik kepadanya.

Baca juga:

• Trump dan Transformasi Hubungan AS-ASEAN: Menanti Paradigma Baru di Asia Tenggara
• Dunia di Bawah Kepemimpinan Donald Trump
• Dulu Sempat Akrab, Kenapa Hubungan Trump-Xi Jinping Kini Renggang?

Biden mengundang presiden terpilih Trump ke Gedung Putih seminggu setelah pilpres AS 2024 pada 5 November.

Di pemilihan itu, Trump mengalahkan Wakil Presiden Kamala Harris dari demokrat untuk kembali berkuasa di Gedung Putih.

Biden (82) mundur dari pencalonan untuk masa jabatan kedua pada Juli 2024 setelah penampilan debat yang buruk melawan Trump.

Performanya memicu kekhawatiran di kalangan Demokrat tentang usia dan kondisi mentalnya. Ia lalu beralih mendukung Harris.

Baca juga: Donald Trump Tunjuk Scott Bessent Jadi Menteri Keuangan, Siapa Dia?