WASHINGTON DC, KOMPAS.com – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi mencabut izin akses informasi rahasia negara milik mantan Presiden Joe Biden serta beberapa pejabat senior lain.
Dalam daftar nama yang kehilangan hak akses tersebut, selain Biden, terdapat juga mantan Wakil Presiden Kamala Harris, mantan Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, dan Liz Cheney, mantan anggota parlemen dari Partai Republik yang dikenal sebagai pengkritik vokal Trump.
Selain itu, Alexander Vindman, pensiunan perwira tinggi militer AS kelahiran Ukraina, juga masuk dalam daftar tersebut.
Baca juga: Demokrat Desak Trump Batalkan Larangan Memasuki AS bagi 43 Negara
Vindman sebelumnya berselisih dengan Trump setelah menyuarakan kekhawatirannya mengenai hubungan Gedung Putih dengan Rusia.
Kebijakan pencabutan izin ini diumumkan melalui sebuah memorandum resmi pada Jumat (21/3/2025) malam.
“Saya dengan ini mengarahkan setiap departemen eksekutif dan pimpinan lembaga untuk mencabut izin keamanan aktif yang dimiliki oleh individu-individu tersebut,” demikian pernyataan Trump dalam memorandum itu.
Presiden ke-47 AS itu juga menegaskan bahwa individu-individu tersebut tidak boleh lagi memiliki akses tanpa pengawalan ke fasilitas Pemerintah AS yang memiliki tingkat keamanan tinggi.
Sebagai informasi, mantan presiden dan pejabat tinggi yang pernah menjabat di bidang keamanan nasional umumnya tetap diberikan akses terhadap informasi intelijen rahasia agar dapat memberikan masukan kepada presiden yang menjabat.
Baca juga: Elon Musk Dukung Anggota Kongres yang Ingin Memakzulkan Hakim Penentang Trump
Namun, Trump tampaknya ingin memutus tradisi ini, terutama terhadap tokoh-tokoh yang dianggap sebagai lawan politiknya.
Langkah tersebut juga mengulang tindakan Biden pada 2021, ketika akses informasi rahasia milik Trump dicabut setelah pria berusia 78 tahun itu meninggalkan Gedung Putih.
Meskipun kebijakan ini mungkin tidak berdampak langsung pada para mantan pejabat tersebut, pencabutan izin ini menandakan bahwa Trump terus menjalankan agenda politik yang semakin keras terhadap oposisi.
Baca juga: Trump Bantah Musk Akan Diberi Pengarahan soal Rencana Perang dengan China
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini