Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dubes Israel untuk Austria Usulkan Eksekusi bagi Remaja Gaza yang Bawa Senjata

Kompas.com - 25/03/2025, 08:57 WIB
Albertus Adit

Penulis

WINA, KOMPAS.com - Duta besar Israel untuk Austria, David Roet, mengusulkan eksekusi bagi anak-anak atau remaja Palestina yang terlibat dalam konflik bersenjata.

Hal itu diungkapkan Roet dalam rekaman video rahasia. Dalam rekaman itu terlihat Roet sedang mengadakan pertemuan tertutup dengan komunitas Yahudi setempat di Innsbruck pada Kamis (20/3/2025).

"Harus ada hukuman mati bagi remaja yang memegang senjata atau granat," ujar Roet dalam video tersebut, dikutip dari Middle East Eye pada Minggu (23/3/2025).

Baca juga: 50.021 Orang Tewas Sejak Perang di Gaza

Meski demikian, ia tidak memberikan bukti adanya anak-anak yang membawa senjata di Gaza.

Video tersebut direkam dua hari setelah Israel melanggar gencatan senjata Gaza pada 18 Maret. Saat itu lebih dari 500 warga Palestina tewas, hampir 200 di antaranya adalah anak-anak.

Roet menepis kekhawatiran atas jatuhnya korban sipil di Gaza dengan menyatakan, "Jika Anda percaya bahwa tidak ada (orang) yang tidak terlibat di Gaza, Anda percaya bahwa Israel secara sengaja menargetkan bayi, yang mana itu tidak benar".

Menurut Unicef, lebih dari 14.500 anak tewas oleh Israel di Gaza sejak dimulainya perang pada 7 Oktober 2023. Angka-angka ini tidak termasuk jumlah anak yang telah dibunuh Israel sejak gencatan senjata.

Secara keseluruhan, Israel telah membunuh lebih dari 50.000 warga Palestina dan melukai 113.000 lainnya sejak perang di Gaza dimulai. Setidaknya 10.000 orang masih hilang, kemungkinan tewas atau terkubur di bawah reruntuhan.

Baca juga: Gaza Kembali Bergolak, Serangan Israel Bunuh Pemimpin Hamas

Pada pertemuan itu, Roet juga mempertanyakan apakah Eropa harus berinvestasi dalam rekonstruksi Gaza. Ia menyatakan, daerah kantong itu akan dihancurkan lagi.

"Apakah Eropa akan cukup gila untuk menginvestasikan uang lagi di Gaza? Jadi kita harus menghancurkannya lain kali," ungkap dia.

Roet lebih lanjut mengungkapkan, dia berhubungan langsung dengan Kanselir Austria Christian Stocker melalui WhatsApp dan mengaku sebagai satu-satunya diplomat yang telah berbicara dengannya.

Menurut Roet, Stocker meminta pertemuan untuk meyakinkannya bahwa hubungan Austria dengan Israel akan tetap utuh.

Aktivis yang merekam pertemuan itu mengecam pernyataan Roet.

"Saya merasa muak dengan ketenangan dalam suara Roet saat ia membuat pernyataan ini. Tidak ada yang campur tangan ketika ia menyarankan hukuman mati untuk anak-anak," kata mereka.

"Ini membuat saya berpikir betapa korupnya masalah ini ketika orang-orang yang memiliki kekuatan untuk mengubah sesuatu menyarankan melakukan kejahatan perang sebagai solusi," tambah aktivis itu.

Baca juga: Serangan Udara Israel Tewaskan Pemimpin Politik Hamas Bardaweel di Gaza Selatan

Maka dari itu, aktivis menyatakan, untuk mengakhiri penderitaan, maka semua harus menantang para psikopat fasis yang membuat semuanya saling bermusuhan dan mengambil untung dari kesepakatan imperialis.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau