Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Air Mancur di Perancis Berubah Jadi Merah Darah, Simbol Pembantaian di Gaza

Kompas.com - 28/05/2025, 19:46 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

PARIS, KOMPAS.com - Sejumlah aktivis di Perancis mengubah warna air mancur Fontaine des Innocents di Paris menjadi merah darah pada Rabu (28/5/2025) sebagai simbol adanya pembantaian dan "mandi darah" di Gaza Palestina.

Para aktivis dari Oxfam dan Amnesty International tersebut menuangkan pewarna merah menyala di air mancur di jantung ibu kota Prancis tersebut, sebagaimana dilansir AFP.

Selain mengubah air menjadi berwarna merah darah, beberapa orang memegang plakat bertuliskan "Gencatan senjata" dan "Gaza: hentikan pertumpahan darah".

Baca juga: Penyaluran Bantuan di Gaza Ricuh, Tentara Israel Tembaki Warga

"Aksi ini bertujuan untuk mengecam respons lambat Perancis terhadap keadaan darurat kemanusiaan yang dihadapi warga Gaza saat ini," kata para aktivis, termasuk dari Greenpeace Perancis, dalam pernyataan bersama.

Direktur Eksekutif Oxfam Perancis Cecile Duflot mengatakan, "Negeri Anggur" tidak boleh hanya sebatas memberikan kecaman belaka terhadap Israel.

Clemence Lagouardat, yang membantu mengoordinasikan respons kemanusiaan Oxfam di Gaza, mengecam blokade Israel atas wilayah yang kantong yang dikepung itu.

"Warga Gaza membutuhkan segalanya, ini masalah bertahan hidup," kata Lagouardat kepada AFP.

Baca juga: Gaza Kurang Gizi, Bayi 6 Bulan Bobotnya Cuma 2 Kg

Israel mulai melancarkan gempuran besar-besaran di Gaza pada Oktober 2023 sebagai balasan atas serangan kejutan di Israel.

Serangan Israel terus berlanjut hingga hampir dua tahun, menewaskan sedikitnya 53.977 orang di Gaza, sebagian besar warga sipil.

Israel kini telah meningkatkan kampanye militernya di Gaza untuk menghancurkan Hamas.

Sebelum meningkatkan serangan militernya, Israel juga memblokade bantuan ke Gaza sejak awal Maret hingga memicu kekurangan makanan dan medis yang parah.

Baca juga: Viral, Video Anggota Parlemen Israel Ditarik Paksa saat Kecam Perang di Gaza

"Ada genosida yang sedang terjadi dan kelambanan politik menjadi semacam keterlibatan dalam genosida ini," kata Jean-Francois Julliard, kepala Greenpeace Perancis. 

"Kami menyerukan (Presiden Perancis) Emmanuel Macron untuk bertindak dengan keberanian, kejelasan, dan tekad untuk mengakhiri pertumpahan darah ini," lanjutnya.

Para aktivis mendesak negara-negara yang memiliki pengaruh terhadap Israel untuk mendesak gencatan senjata segera, embargo senjata terhadap Israel, revisi perjanjian kerja sama antara Uni Eropa dan Israel, serta beberapa tindakan lainnya. 

Sebelumnya, Macron menuduh Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu melakukan perilaku tidak dapat diterima dan memalukan karena memblokir bantuan untuk Gaza. 

Sebagai tanggapan, Netanyahu menuduh Macron berpihak pada organisasi teroris yang kejam.

Baca juga: Kepala Lembaga Bantuan Gaza Mundur, Ada Apa?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau