Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral, Video Anggota Parlemen Israel Ditarik Paksa saat Kecam Perang di Gaza

Kompas.com - 26/05/2025, 21:15 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

YERUSALEM, KOMPAS.com – Ayman Odeh, anggota parlemen Israel dari partai Hadash yang berbasis Arab-Yahudi, menjadi sorotan publik dunia setelah video dirinya ditarik secara paksa dari podium parlemen Israel (Knesset) viral di media sosial.

Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (21/5/2025), ketika Odeh tengah menyampaikan pidato penuh emosi yang mengecam keras serangan militer Israel ke Gaza, termasuk tingginya angka korban sipil akibat konflik tersebut.

"Setelah satu setengah tahun perang, kalian telah membunuh 19.000 anak-anak, 53.000 warga Gaza, menghancurkan semua universitas dan rumah sakit," ujar Odeh dalam pidatonya.

Baca juga: Kantor Kedubes AS di Israel Hendak Dibom Warga Amerika Sendiri

"Dan kalian bahkan tidak memperoleh kemenangan politik apa pun. Itu sebabnya kalian kehilangan akal," tambahnya dengan nada tajam.

Pidatonya ini sontak memancing ketegangan di ruang sidang, hingga beberapa saat kemudian petugas keamanan parlemen naik ke podium dan menyeret Odeh secara fisik.

Momen tersebut terekam kamera dan diunggah oleh akun Instagram @dwnews, yang kemudian menjadi viral dengan lebih dari 685.000 tayangan dan 21.700 likes.

 
 
 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

A post shared by DW News (@dwnews)

Melalui akun X pribadinya, Odeh mengungkapkan kekecewaannya terhadap insiden itu. 

Ia menyebut pengusiran tersebut sebagai bentuk pembungkaman terhadap kebenaran.

"Mereka menyeret saya bukan karena saya melanggar aturan, tetapi karena saya mengatakan yang sebenarnya. 77 tahun sejak Nakba, dunia kini menyaksikan Nakba kedua di Gaza. Kalian bisa membungkam saya, tapi kalian tak bisa membungkam rakyat Palestina dan suara hati dunia," tulisnya pada Kamis (22/5/2025).

Baca juga: Warga AS Nyaris Bakar Gedung Kedubes Amerika di Israel, Ancam Bunuh Trump

Ayman Odeh sendiri merupakan salah satu tokoh politik penting yang mewakili komunitas Arab di Israel. 

Ia telah memimpin Hadash sejak 2006, serta menjadi kepala aliansi politik Joint List yang memperjuangkan hak-hak minoritas Arab di negara tersebut.

Perjalanan politik Odeh dimulai dari tingkat lokal sebagai anggota Dewan Kota Haifa (1998–2003). 

Pria kelahiran 1975 ini juga terlibat dalam perumusan sejumlah dokumen penting, seperti Future Vision Document (2006),

Deklarasi Haifa (2007), hingga rancangan konstitusi demokratis versi organisasi Adalah.

Meskipun demikian, ini bukan kali pertama Odeh dikeluarkan dari parlemen karena pernyataannya. 

Pada November 2024 lalu, ia juga pernah mengutuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan menyebutnya sebagai “pembunuh berantai” atas eskalasi kekerasan yang terus menelan korban jiwa di Gaza.

Baca juga: Israel Tembaki Diplomat Negara Sekutunya di Tepi Barat, Eropa Murka

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau