Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usai Serang Pesawat Rusia, Ukraina Ledakkan Jembatan Crimea dari Bawah Laut

Kompas.com - 03/06/2025, 20:02 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

Sumber AFP, Reuters

KYIV, KOMPAS.com – Setelah berhasil menghancurkan 41 pesawat tempur Rusia, Ukraina kini meledakkan Jembatan Crimea dari bawah permukaan laut.

Dinas Keamanan Ukraina (SBU) menyebut serangan itu sebagai aksi lanjutan terhadap jalur logistik utama Rusia yang telah mereka targetkan sejak invasi dimulai pada 2022.

“Untuk kali ketiga, kami melakukan operasi khusus yang menghantam Jembatan Crimea—kali ini dari bawah laut,” ujar SBU dalam pernyataan resminya, Selasa (3/6/2025).

Baca juga: Begini Taktik Ukraina Hancurkan 41 Pesawat Rusia, Sudah Disiapkan 1,5 Tahun

SBU mengungkapkan bahwa ledakan dilakukan menggunakan 1.100 kilogram bahan peledak yang ditanam pada salah satu pilar bawah air jembatan. 

Operasi ini disebut telah direncanakan selama berbulan-bulan dan menghasilkan kerusakan pada struktur penting penghubung daratan Rusia dan Semenanjung Crimea.

Rekaman video yang dirilis SBU memperlihatkan dentuman dari dalam laut dan semburan air disertai puing yang beterbangan. 

Foto lain menunjukkan kerusakan pada sisi jembatan, tetapi skala kerusakan keseluruhan masih belum sepenuhnya dapat dipastikan.

“Dulu kami menghantam Jembatan Crimea dua kali, pada 2022 dan 2023. Jadi hari ini kami lanjutkan tradisi itu, kali ini dari bawah air,” lanjut SBU.

Baca juga: Mengenal Operasi Jaring Laba-laba Ukraina, Modal Rp 162 Juta Bikin Rusia Rugi Rp 114 Triliun

Diketahui, Jembatan Crimea sepanjang 19 kilometer yang melintasi Selat Kerch merupakan satu-satunya jalur transportasi langsung antara Rusia dan Crimea—wilayah yang dianeksasi Moskwa pada 2014. 

Infrastruktur ini juga menjadi jalur penting logistik militer Rusia selama perang.

Menurut media Pemerintah Rusia, jembatan sempat ditutup selama tiga jam antara pukul 04.00 sampai 07.00 pagi waktu setempat, sebelum kembali beroperasi normal tanpa penjelasan lebih lanjut.

Beberapa blogger militer Rusia mengeklaim serangan tidak menimbulkan kerusakan besar, dan berspekulasi bahwa Ukraina menggunakan drone laut dalam eksekusinya.

Serangan bawah laut ini menyusul "Operasi Jaring Laba-laba” yang dilancarkan Kyiv pada akhir pekan lalu.

Dalam serangan tersebut, Ukraina mengeklaim menghancurkan 41 pesawat tempur dan pembom strategis di sejumlah pangkalan udara Rusia.

Baca juga: Perundingan Damai Gagal Lagi: Ukraina Ingin Gencatan Senjata, Rusia Desak Kyiv Menyerah

 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau