KOMPAS.com - Israel menumpahkan kemarahannya di media sosial (medsos) setelah menerima serangan balasan dari Iran.
Dalam unggahan di akun Instagram @stateofisrael dan X @Israel, pemerintah Israel menyebut Iran menyerang rumah-rumah warga sipil.
"Jangan salah: mereka yang menyakiti rakyat Israel akan membayar akibatnya," tulis akun resmi tersebut.
Pernyataan ini langsung memicu gelombang kecaman dari netizen internasional.
Baca juga: Rangkuman Perang Iran-Israel Hari Kedua: 20 Komandan Tewas, Korban Berjatuhan
Banyak yang mengingatkan bahwa Israel-lah yang menyerang lebih dulu, dan selama ini justru kerap melancarkan serangan yang menewaskan warga sipil di negara lain.
Serangan balasan Teheran terjadi hanya beberapa jam setelah Israel menggempur lebih dari 100 titik strategis di Iran pada Jumat (13/6/2025) dini hari.
Serangan udara besar-besaran yang dinamai "Rising Lion" itu melibatkan sekitar 200 jet tempur dan menyasar fasilitas nuklir, pabrik rudal, pangkalan militer, hingga kediaman pejabat tinggi Iran.
Sebagai balasan, Iran meluncurkan rudal dan drone ke berbagai wilayah di Israel melalui operasi "True Promise 3".
Baca juga: Perang Terus Berlanjut, Menhan Israel Ancam Bakar Teheran
Target utama adalah infrastruktur vital militer, termasuk sistem pertahanan udara dan instalasi strategis di Tel Aviv dan Yerusalem, yang memang berada di tengah-tengah permukiman.
Meskipun beberapa rudal jatuh di dekat permukiman dan menewaskan dua orang serta melukai puluhan lainnya, Iran menegaskan bahwa sasaran mereka adalah objek militer, bukan warga sipil.
Netizen pun menyorot standar ganda Israel. Negara itu dituding kerap menuduh pihak lain menargetkan warga sipil, padahal rekam jejak militernya menunjukkan sebaliknya.
Dalam konflik dengan Palestina, Lebanon, Suriah, hingga Yaman, Israel telah berkali-kali melakukan serangan udara ke wilayah padat penduduk yang berujung jatuhnya banyak korban sipil.
Baca juga: Perang Israel-Teheran, Netanyahu Hasut Rakyat Iran Tumbangkan Rezim
Di Gaza, lebih dari 54.000 warga Palestina tewas sejak Oktober 2023, sebagian besar adalah warga sipil, termasuk anak-anak.
Di Lebanon, serangan Israel ke distrik Tyre dan Nabatieh menewaskan ratusan, termasuk paramedis dan relawan.
Di Suriah, Israel menargetkan wilayah yang diklaim sebagai basis milisi pro-Iran, namun korban dari kalangan warga sipil tetap tinggi.
Sementara di Yaman, Israel menyerang pelabuhan, bandara, dan pabrik yang dituding digunakan kelompok Houthi, menyebabkan kerusakan infrastruktur dan jatuhnya korban jiwa.
Baca juga: Disusupi Agen Israel, Iran Disebut Jadi Taman Bermain Agen Mossad
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini