Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Trump Marah di Medsos, Tak Percaya AS Gagal Hancurkan Nuklir Iran

Kompas.com - 25/06/2025, 16:02 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber CNN, BBC, AFP, Reuters

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (24/6/2025) marah-marah di media sosial setelah sejumlah media yang mengutip sumber intelijen melaporkan bahwa situs nuklir Iran tidak hancur.

CNN contohnya melaporkan bahwa serangan AS terhadap tiga situs nuklir Iran pada Minggu (22/6/2025) tidak menghancurkan komponen inti program nuklir negara itu.

Laporan tersebut didasarkan pada hasil asesmen awal oleh badan intelijen Kementerian Pertahanan AS atau Pentagon, Badan Intelijen Pertahanan.

Baca juga: Intel AS Sebut Gagal Hancurkan Nuklir Iran, Israel Tetap Klaim Menang

Meski demikian, analisis mengenai kerusakan pada lokasi-lokasi tersebut dan dampak serangan masih terus dilangsungkan, dan dapat berubah seiring dengan tersedianya informasi intelijen lebih lanjut.

Sementara itu, AFP melaporkan bahwa bom penembus bunker yang digunakan AS dalam serangannya hanya berhasil menutup akses ke sejumlah fasilitas nuklir.

Serangan itu disebut hanya merusak pintu masuk ke beberapa fasilitas nuklir, namun bangunan bawah tanah tetap utuh.

Serangan tersebut tidak menghancurkan infrastruktur bawah tanah tempat persediaan uranium diperkirakan disimpan.

Di platform media sosial Truth Social, Trump menanggapi pemberitaan tersebut bohong, dengan tulisan penuh huruf kapital.

Baca juga: Intelijen AS Sebut Serangan Bomber B-2 Hanya Rusak Pintu Masuk Fasilitas Nuklir Iran

"Berita palsu CNN, bersama dengan New York Times yang gagal, telah bekerja sama dalam upaya untuk mengkerdilkan salah satu serangan militer paling berhasil dalam sejarah," tulis Trump.

Dia kembali mengeklaim bahwa situs nuklir di Iran telah hancur total, sebagaimana dilansir BBC.

Pemerintahan Trump juga terus membantah laporan yang mengatakan bahwa serangan AS terhadap Iran tidak menghilangkan program nuklirnya.

Sementara itu, Sekretaris Pers Gedung Putih Karoline Leavitt menyebut kebocoran laporan rahasia itu sebagai upaya yang jelas untuk mendiskreditkan Trump dan para pilot tempur yang telah menjalankan misi mereka.

Baca juga: Akhir Perang 12 Hari Israel-Iran: Dari Serangan di Situs Nuklir hingga Gencatan Senjata

"Kebocoran penilaian yang dituduhkan ini merupakan upaya yang jelas untuk merendahkan Presiden Trump, dan mendiskreditkan pilot pesawat tempur pemberani yang melakukan misi yang dieksekusi dengan sempurna untuk meluluhlantakkan program nuklir Iran," tulis Leavitt melalui akun X.

"Semua orang tahu apa yang terjadi ketika Anda menjatuhkan 14  bom seberat 13,6 ton dengan sempurna pada target mereka, pemusnahan total," ujarnya, dikutip dari AFP pada Rabu (25/6/2025).

Berbicara kepada wartawan di Pesawat Kepresidenan AS atau Air Force One, Trump menegaskan bahwa ketiga lokasi nuklir di Iran terkena serangan dan hancur.

Halaman:
Baca tentang

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau