Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Marwan Al-Sultan, Direktur RS Indonesia di Gaza yang Tewas akibat Serangan Israel

Kompas.com - 03/07/2025, 09:49 WIB
Inas Rifqia Lainufar

Penulis

GAZA, KOMPAS.com – Marwan Al-Sultan, dokter senior sekaligus Direktur Rumah Sakit Indonesia di Gaza, dilaporkan meninggal dunia bersama sejumlah anggota keluarganya setelah serangan udara Israel menghantam kediamannya di kawasan Tal al-Hawa, Rabu (2/7/2025).

Kabar tersebut dikonfirmasi oleh MER-C Indonesia, organisasi kemanusiaan yang turut membangun RS Indonesia di Jalur Gaza.

“Dengan penuh duka yang mendalam, saya sampaikan berita yang memilukan tentang gugurnya dr. Marwan Sultan dan keluarganya, setelah terjadi serangan langsung di rumah mereka,” kata MER-C dalam unggahan di media sosial Instagram.

Baca juga: Rumahnya Dibom Israel, Direktur RS Indonesia di Gaza Tewas Bersama Anak dan Istrinya

Profil Marwan Al-Sultan

Marwan Al-Sultan dikenal sebagai seorang dokter spesialis jantung yang telah lama mendedikasikan hidupnya untuk dunia medis di Jalur Gaza.

Sejak 2016, ia dipercaya memimpin Rumah Sakit Indonesia, salah satu fasilitas kesehatan terbesar di wilayah utara Gaza.

Di tengah keterbatasan pasokan medis dan infrastruktur yang hancur akibat konflik berkepanjangan, ia tetap teguh memberikan pelayanan kepada ribuan pasien.

Dikutip dari Al Jazeera, Al-Sultan bukan sekadar kepala rumah sakit, melainkan sumber informasi penting tentang situasi warga Palestina di wilayah Gaza utara yang terisolasi.

Al-Sultan dikenal sebagai sosok yang sangat vokal mengimbau masyarakat internasional untuk melindungi keselamatan tenaga medis di Gaza utara.

Menurut Health Workers Watch (HWW), Al-Sultan adalah tenaga medis ke-70 yang tewas akibat serangan Israel dalam kurun waktu 50 hari terakhir.

“Kematian dr Marwan adalah kehilangan yang sangat besar, tidak hanya bagi Gaza tapi juga komunitas medis dunia,” ujar Muath Alser, Direktur HWW.

Rekan sejawatnya di RS Al-Shifa, dr Mohammed Abu Selmia, menambahkan, “Beliau adalah salah satu dari dua ahli jantung yang tersisa di Gaza. Ribuan pasien jantung akan sangat terdampak dengan kepergiannya.”

Serangan ke rumah sakit dan tim medis

Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengecam kematian Al-Sultan sebagai “kejahatan keji terhadap tenaga medis.”

Mereka menyatakan bahwa selama agresi militer Israel berlangsung, lebih dari 1.400 tenaga kesehatan telah gugur, termasuk dokter, perawat, teknisi radiologi, hingga relawan medis.

Israel sendiri mengeklaim bahwa serangan udara yang menewaskan Al-Sultan ditujukan kepada “tokoh kunci Hamas”.

Militer Israel menyatakan pihaknya sedang menyelidiki kemungkinan korban sipil dalam serangan tersebut.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau