Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejak 1988 Palestina Deklarasikan Kemerdekaan, Indonesia Termasuk 79 Negara Pertama yang Mengakui

Kompas.com - 12/08/2025, 10:29 WIB
Albertus Adit

Penulis

KOMPAS.com – Palestina mendeklarasikan kemerdekaannya pada 15 November 1988 melalui pernyataan resmi yang dibacakan mantan pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Yasser Arafat, di Aljazair.

Deklarasi tersebut menjadi tonggak penting perjuangan rakyat Palestina untuk mendapatkan pengakuan sebagai negara berdaulat.

Sejumlah pakar hukum internasional menilai langkah Arafat saat itu berperan besar dalam membuka pintu pengakuan dari berbagai negara.

Baca juga: Ini Daftar Lebih dari 145 Negara yang Mengakui Palestina

Mengutip Anadolu Agency, para ahli menegaskan bahwa deklarasi itu menggarisbawahi hak Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Namun, mereka juga mencatat adanya tekanan kuat dari Amerika Serikat kepada negara-negara Barat agar tidak mengakui Palestina.

Hanya dalam waktu singkat setelah deklarasi, sebanyak 79 negara langsung memberikan pengakuan resmi, termasuk Indonesia.

Dukungan terus mengalir hingga sekarang

Presiden Perancis Emmanuel Macron (kanan) saat bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) ketika mengunjungi patung Winston Churchill di Paris, 11 November 2024. Perancis dan 14 negara Barat serukan pengakuan negara Palestina untuk menghidupkan solusi dua negara (Israel dan Palestina).
AFP/CHRISTOPHE PETIT TESSON Presiden Perancis Emmanuel Macron (kanan) saat bertemu Perdana Menteri Inggris Keir Starmer (kiri) ketika mengunjungi patung Winston Churchill di Paris, 11 November 2024. Perancis dan 14 negara Barat serukan pengakuan negara Palestina untuk menghidupkan solusi dua negara (Israel dan Palestina).
Gelombang dukungan terus mengalir sehingga jumlahnya melampaui 100 negara pada dekade-dekade berikutnya.

Sebagaimana diberitakan CNN, Selasa (12/8/2025), hingga kini lebih dari 145 negara telah secara resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat.

Sebagian besar pengakuan diberikan pada 1988, sedangkan sisanya datang pada era 1990-an, 2000-an, dan 2010-an, terutama dari negara-negara non-Barat.

Pada musim semi 2024, dukungan baru datang dari sejumlah negara Eropa dan Karibia, seperti Barbados, Irlandia, Jamaika, Norwegia, dan Spanyol.

Baca juga: Trump Kerahkan Militer ke Washington DC, Klaim Demi Hukum dan Ketertiban

Saat itu, Perdana Menteri Irlandia Simon Harris menyerukan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk “mendengarkan dunia” dan menghentikan bencana kemanusiaan di Gaza.

Gelombang dukungan kembali menguat pada 2025. Australia, Portugal, Kanada, dan Malta mengumumkan rencana mengakui Palestina, bergabung dengan Inggris, Perancis, serta lebih dari 145 negara lainnya yang sudah lebih dulu mengambil langkah tersebut.

Australia, Kanada, dan Perancis bahkan dijadwalkan mengumumkan pengakuan resmi pada pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) September 2025.

Sementara itu, Inggris menyatakan bersedia mengakui Palestina jika Israel memenuhi sejumlah syarat, termasuk persetujuan gencatan senjata di Gaza.

Langkah ini semakin memperlebar jarak antara AS dan sebagian sekutu terdekatnya terkait kebijakan terhadap Israel, khususnya dalam kampanye militer dan pembatasan bantuan kemanusiaan.

Baca juga: Upaya Membungkam Laporan Perang di Gaza, Israel Tewaskan 5 Jurnalis Al Jazeera

Daftar negara yang mengakui Palestina

Berikut ini negara-negara pertama yang telah mengakui negara Palestina sejak 1988, termasuk Indonesia:

  1. Afghanistan: telah mengakui negara Palestina sejak 1988
  2. Albania: 1988
  3. Algeria: 1988
  4. Angola: 1988
  5. Bahrain: 1988
  6. Bangladesh: 1988
  7. Belarus: 1988
  8. Bhutan: 1988
  9. Botswana: 1988
  10. Brunei: 1988
  11. Bulgaria: 1988
  12. Burkina Faso: 1988
  13. Burundi: 1988
  14. Cambodia: 1988
  15. Cape Verde: 1988
  16. Central African Republic: 1988
  17. Chad: 1988
  18. China: 1988
  19. Comoros: 1988
  20. Cuba: 1988
  21. Cyprus: 1988
  22. Democratic Republic of Congo: 1988
  23. Djibouti: 1988
  24. Egypt: 1988
  25. Gabon: 1988
  26. Gambia: 1988
  27. Ghana: 1988
  28. Guinea: 1988
  29. Guinea Bissau: 1988
  30. India: 1988
  31. Indonesia: 1988
  32. Iran: 1988
  33. Iraq: 1988
  34. Jordan: 1988
  35. Kuwait: 1988
  36. Laos: 1988
  37. Libya: 1988
  38. Madagascar: 1988
  39. Malaysia: 1988
  40. Maldives: 1988
  41. Mali: 1988
  42. Mauritania: 1988
  43. Mauritius: 1988
  44. Mongolia: 1988
  45. Morocco: 1988
  46. Mozambique: 1988
  47. Namibia: 1988
  48. Nepal: 1988
  49. Nicaragua: 1988
  50. Niger: 1988
  51. Nigeria: 1988
  52. Oman: 1988
  53. Pakistan: 1988
  54. Poland: 1988
  55. Qatar: 1988
  56. Republic of Congo: 1988
  57. Serbia: 1988
  58. Romania: 1988
  59. Russia: 1988
  60. Sao Tome and Principe: 1988
  61. Saudi Arabia: 1988
  62. Senegal: 1988
  63. Seychelles: 1988
  64. Sierra Leone: 1988
  65. Slovakia: 1988
  66. Somalia: 1988
  67. Sri Lanka: 1988
  68. Sudan: 1988
  69. Togo: 1988
  70. Tunisia: 1988
  71. Turkey: 1988
  72. Uganda: 1988
  73. Ukraine: 1988
  74. United Arab Emirates: 1988
  75. Tanzania: 1988
  76. Vietnam: 1988
  77. Yemen: 1988
  78. Zambia: 1988
  79. Zimbabwe: 1988
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau