Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyegelan Sekolah di Pamekasan, Siswa Belajar Darurat di Tenda BPBD

Kompas.com - 24/10/2025, 10:35 WIB
Dini Daniswari

Editor

KOMPAS.com -  Siswa SDN Tamberu 2 di Pamekasan terpaksa belajar di tenda darurat setelah sekolah mereka disegel oleh ahli waris yang mengklaim lahan tersebut, sejak Minggu (19/101/2025). Sengketa lahan ini antara ahli waris dan Pemerintah Kabupaten Pamekasan. 

Ahli waris yang mengklaim sebagai pemilik sah lahan tersebut, Ach. Rosyidi, menyegel sekolah sebagai bentuk protes terhadap pemerintah. Penyegelan ini merupakan yang kedua kalinya setelah kejadian serupa pada tahun 2024.

Upaya Wali Murid Mengatasi Kendala Pembelajaran

Akibat kegiatan belajar mengajar terhenti sejak Senin lalu. Para siswa hanya bisa datang untuk mengambil menu Makan Bergizi Gratis (MBG). 

Untuk melanjutkan pendidikan, puluhan wali murid berinisiatif mendirikan tenda Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang mulai digunakan dua hari lalu. 

Tenda darurat ini dipasang setelah pertemuan antara Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pamekasan, kepala sekolah, Camat Batumarmar, dan wali murid.

Baca juga: Sekolah Masih Disegel, Siswa SD di Pamekasan Datang Hanya untuk Ambil MBG

Tantangan Wali Murid dalam Menyediakan Fasilitas Sekolah

Wali murid yang hadir membantu membersihkan area tenda berharap agar anak-anak mereka dapat segera kembali belajar. 

Juhairiyah, salah satu wali murid, menyatakan bahwa mereka kesulitan memperoleh bangku untuk siswa di tenda, karena pihak sekolah belum mendapatkan izin untuk memindahkan bangku dari dalam sekolah. 

“Ada yang mencoba meminta izin kepada ahli waris untuk mengambil bangku, tetapi tidak diperbolehkan,” kata Juhairiyah. 

Dengan kondisi tersebut, siswa kemungkinan akan belajar menggunakan tikar. Ia mengungkapkan kekhawatirannya, terutama dengan cuaca hujan yang mulai datang.

Baca juga: Sekolah di Pamekasan Disegel, Siswa Terpaksa Belajar Daring

Harapan Agar Masalah Segera Terselesaikan

Wali murid dan siswa tetap datang setiap hari, meski tidak bisa belajar seperti biasa, mereka berharap agar masalah ini segera diselesaikan agar kegiatan belajar mengajar bisa dilanjutkan. 

"Kami sangat berharap persoalan ini segera selesai. Sudah lima hari siswa tidak bisa belajar normal," ujar Juhairiyah.

Meski begitu, hingga saat ini baik Kepala SDN Tamberu 2, Angga Diyan Kristiawan, maupun Kepala Disdikbud Pamekasan, Mohamad Alwi, memilih bungkam terkait masalah ini. 

Mereka juga belum melakukan koordinasi dengan pihak ahli waris untuk mencari solusi.

Ach. Rosyidi, ahli waris, mengungkapkan bahwa tidak ada komunikasi baik dari pihak sekolah maupun pemerintah sejak penyegelan dilakukan.

Baca juga: Tanah Belum Terbayar, Ahli Waris Segel Sekolah SD di Pamekasan

Tanggapan Ahli Waris Mengenai Penyelesaian Sengketa 

Rosyidi juga menyampaikan kekecewaannya terhadap pihak pemerintah yang dianggap tidak menunjukkan itikad baik dalam menyelesaikan sengketa lahan ini.

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Menkeu Purbaya Ungkap Rencana Diskon Tarif Tol untuk Nataru 2025
Jawa Timur
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Tradisi dan Mitos Selasa Kliwon, Salah Satu Hari Sakral dalam Kalender Jawa
Jawa Tengah
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Bagaimana Cara Mengetahui NIK KTP Bocor dan Dipakai untuk Pinjol atau Judol?
Sulawesi Selatan
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Masalah Pribadi Disebut Jadi Pemicu Onad Terjerat Kasus Narkoba
Jawa Tengah
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Apa Alasan Prabowo Tambah Armada Pesawat Airbus A400M untuk TNI AU?
Sulawesi Selatan
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Temui Prabowo di Istana, Bahas Solusi Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Barat
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau