Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Langka dari Langit: Komet Lemmon Tampak Terlilit Meteor

Kompas.com - 30/10/2025, 08:01 WIB
Gloria Setyvani Putri

Editor

KOMPAS.com - Seorang astronom di Italia menangkap gambar luar biasa yang disebut sebagai "keajaiban perspektif" kosmik.

Foto tersebut memperlihatkan Komet C/2025 A6 (Lemmon) yang tampak dililit oleh jejak berkilauan dari sebuah meteor yang melesat.

Meskipun secara fisik terpisah jutaan kilometer, momen yang kebetulan ini menghasilkan pemandangan yang memukau di langit Manciano, Italia.

Baca juga: Meteor di Cirebon: Tanda Bahaya dari Langit yang Tak Boleh Diabaikan

Momen Langka Jutaan Kilometer

Gambar menakjubkan ini diabadikan oleh Gianluca Masi, astronom sekaligus pendiri The Virtual Telescope Project.

Ia mengarahkan teleskopnya pada Jumat (24/10/2025) malam waktu setempat, beberapa hari setelah Komet Lemmon mencapai titik terdekatnya dengan Bumi (21 Oktober).

Masi melihat komet yang ekor ionnya berwarna biru panjang terlihat jelas.

Namun, selama beberapa menit pengamatannya, struktur lain yang menyerupai pita terlihat di dekat komet: sisa-sisa jejak ion yang ditinggalkan oleh meteor yang menembus atmosfer Bumi.

"Dalam foto ini, pijaran susulan meteor tampak melilit ekor ion komet—sebuah keajaiban perspektif murni," tulis Masi dalam sebuah pernyataan dikutip Live Science.

"Yang pertama adalah efek atmosfer yang disebabkan oleh meteor, sementara komet itu sendiri berjarak sekitar 100 juta kilometer."

Jejak meteor yang terlihat seperti garis keemasan melingkari komet ini sebenarnya adalah hasil dari reaksi kimia di atmosfer yang dipicu oleh jalur ultra-cepat meteor.

Angin Atmosfer Menciptakan Ilusi Spiral

Jejak meteor tersebut berevolusi terus-menerus selama pengamatan Masi, bahkan sempat terlihat seperti bagian dari komet itu sendiri. Masi menjelaskan proses terbentuknya jejak spiral ini.

"Fenomena ini terkait dengan ionisasi oksigen molekuler di atmosfer yang disebabkan oleh peristiwa meteor, diikuti oleh rekombinasinya, yang menghasilkan emisi cahaya pada panjang gelombang tersebut," kata Masi.

Meskipun meteor umumnya bergerak dengan kecepatan lebih dari 160.000 km/jam, jejaknya dapat bertahan di langit selama beberapa menit.

Menurut NASA, selama periode ini, angin yang berembus di ketinggian yang berbeda dapat membentuk jejak tersebut menjadi bentuk pita berkelok-kelok seperti yang tertangkap dalam foto Masi.

Masi juga memposting video time-lapse peristiwa meteor tersebut di YouTube, menunjukkan bagaimana jejak bercahaya itu berkelebat melintasi langit di depan komet selama beberapa menit.

Baca juga: Saat Elon Musk “Kuasai” Langit dengan 10.000 Satelit Starlink…

Halaman:


Terkini Lainnya
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Ilmuwan Temukan Spesies Baru Laba-Laba Seram yang Bersembunyi di California
Oh Begitu
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Bukan Hiu Putih, Studi Stanford Ungkap Spesies Hiu yang Rentan Punah Akibat Manusia
Oh Begitu
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
10 Fenomena Langit November 2025: Dari Hujan Meteor hingga Supermoon
Fenomena
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Krayon Oker Berusia 42.000 Tahun Ditemukan di Ukraina, Bukti Neanderthal Berjiwa Seni
Oh Begitu
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Chupacabra, Monster Mitos yang Tercipta Karena Evolusi dan Penyakit
Oh Begitu
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Wahana Juice yang Menuju Jupiter Ambil Risiko Pengamatan Komet 3I/ATLAS
Oh Begitu
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Ada Supermoon 5 November, BMKG: Waspada Banjir Rob di Pesisir Indonesia
Fenomena
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Supermoon Beaver 5 November Jadi Bulan Purnama Paling Dekat Bumi Sejak 2019
Fenomena
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Penampakan Jika Seluruh Es Antartika Mencair, Ada Jurang dan Pegunungan
Oh Begitu
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
BMKG Konfirmasi 43,8 Persen Wilayah Indonesia Masuk Musim Hujan, Kenali Potensi Cuaca Ekstrem
Fenomena
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Berusia 6 Juta Tahun, Sampel Udara Tertua di Bumi Ditemukan di Es Antartika
Fenomena
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Alarm dari Laut: Lumba-Lumba Kena Alzheimer Gegara Limbah Manusia, Ini Bukti Ilmiahnya
Oh Begitu
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Teleskop James Webb Bongkar Rahasia Komet 3I/ATLAS: Diselimuti Kerak Radiasi Kosmis Miliaran Tahun
Fenomena
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Identik dengan Halloween, Labu Ternyata Bisa Simpan Bahan Kimia Beracun
Oh Begitu
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Fosil Badak Salju dari Kutub Utara Ungkap Jembatan Darat Atlantik Kuno
Oh Begitu
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau