Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Ketut Sumedana yang Kini Pimpin Kejati Sumsel, Pernah Tangani Kasus Besan SBY hingga Hari Sabarno

Kompas.com - 14/10/2025, 16:53 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Jaksa Agung ST Burhanuddin kembali melakukan rotasi besar-besaran di lingkungan Kejaksaan RI.

Sebanyak 73 pejabat dimutasi dalam rangka penyegaran organisasi, termasuk sejumlah kepala kejaksaan tinggi (Kajati) di berbagai wilayah Indonesia.

Kebijakan ini tertuang dalam Keputusan Jaksa Agung RI Nomor 854 Tahun 2025 tertanggal 13 Oktober 2025 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Struktural Pegawai Negeri Sipil Kejaksaan RI.

Baca juga: Daftar Mutasi Kejaksaan Terbaru, Jaksa Agung Tunjuk 17 Kajati Baru

Dari total 73 pejabat yang terkena mutasi, beberapa nama menonjol berasal dari posisi strategis di Kejaksaan Agung maupun di tingkat daerah.

Salah satunya adalah Sutikno, yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Penuntutan pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus), kini ditugaskan sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Riau.

Selain itu, Ketut Sumedana yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Kejaksaan Tinggi Bali kini dimutasi menjadi Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Selatan.

Posisinya di Bali digantikan oleh Chatarina Muliana, yang sebelumnya merupakan Jaksa Ahli Utama di bidang Pembinaan Kejaksaan Agung dan sempat bertugas di Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi.

Baca juga: Kajati dan Wakajati NTT Dimutasi Sekaligus

Bagaimana Rekam Jejak Ketut Sumedana?

Nama Ketut Sumedana bukanlah sosok baru di tubuh Kejaksaan. Pria kelahiran Buleleng, Bali, 25 Agustus 1974 ini memiliki pengalaman panjang dalam berbagai posisi strategis di institusi penegak hukum tersebut.

Sebelum menjabat sebagai Kajati Bali pada Februari 2024, ia sempat menjadi Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung.

Karier Sumedana di Kejaksaan dimulai sejak tahun 1998. Ia pernah bertugas sebagai staf di Kejaksaan Negeri Praya, Lombok, lalu menempati sejumlah posisi di Kejaksaan Tinggi Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, hingga menjadi Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) di beberapa daerah seperti Mataram, Bantul, dan Gianyar.

Selain itu, Ketut juga sempat bertugas di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selama lima tahun, di mana ia menjabat sebagai penyelidik, penyidik, hingga penuntut. Ia bahkan pernah dipercaya menjadi Kepala Satuan Tugas Penuntutan di lembaga antirasuah tersebut.

Baca juga: Mutasi Kejaksaan, Jaksa Agung Tunjuk Kajari Jakpus, Jaksel, dan Jakbar

Kasus Besar Apa Saja yang Pernah Ditanganinya?

Sepanjang kariernya, Ketut Sumedana menangani sejumlah perkara besar yang menyita perhatian publik.

Beberapa di antaranya adalah kasus penyelewengan dana Yayasan Pengembangan Perbankan Indonesia (YPPI) sebesar Rp100 miliar yang melibatkan Aulia Pohan, besan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), serta kasus pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) yang menyeret mantan Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno.

Tak hanya itu, ia juga terlibat dalam proses penuntutan kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J, dengan terdakwa mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.

Baca juga: Daftar Mutasi Kejaksaan Terbaru, Jaksa Agung Tunjuk 17 Kajati Baru

Mengapa Mutasi Diperlukan di Tubuh Kejaksaan?

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung, Anang Supriatna, menjelaskan bahwa mutasi ini merupakan langkah rutin dalam memperkuat kinerja dan memperbarui dinamika organisasi.

"Benar bahwa telah beredar adanya sejumlah mutasi di jajaran Kejaksaan. Ini merupakan bagian dari rotasi dan mutasi jabatan dalam rangka penyegaran organisasi, juga bagian dari promosi," ujar Anang di Jakarta, Senin (13/10/2025).

Langkah ini diambil sebagai bentuk pembinaan karier sekaligus penyegaran di lingkungan korps Adhyaksa.

Selain memindahkan pejabat antarwilayah, mutasi juga menjadi sarana memperkuat peran Kejaksaan dalam menegakkan hukum di daerah-daerah.

Sebagian artikelini telah tayang di Tribun-Timur.com dengan judul Profil Ketut Sumedana Kajati Bali Calon Kuat Pimpinan KPK, Pernah Tangani Kasus Besan SBY dan Sambo.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
5 Fakta Penemuan Dua Kerangka Manusia di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat
Jawa Barat
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
BMKG Sebut Puncak Musim Hujan Diperkirakan Terjadi November 2025–Februari 2026
Jawa Timur
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jenazah Pakubuwono XIII Disemayamkan di Sasana Parasdya, Warga Diperkenankan Datang Bertakziah
Jawa Tengah
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Raja Keraton Solo Pakubuwono XIII Mangkat, Siapa Calon Penggantinya?
Jawa Tengah
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Kalender 2026 Lengkap: Cek Tanggal Merah dan Long Weekend Tahun Depan
Jawa Barat
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
BKN Ingatkan ASN: Tidak Masuk Kerja Bisa Berujung Pemecatan
Sulawesi Selatan
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau