Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat pada 15-17 Agustus 2025

Kompas.com - 15/08/2025, 06:00 WIB
Alinda Hardiantoro,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mencatat kejadian hujan lebat hingga ekstrem masih terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia menjelang perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Indonesia pada 15-17 Agustus 2025.

Beberapa wilayah yang terdampak tersebar, mulai dari Sumatera, Pulau Jawa, Kalimantan, Papua, hingga Maluku.

Menurut BMKG, hujan lebat di musim kemarau 2025 disebabkan karena dinamika atmosfer skala regional hingga global.

Dinamika atmosfer yang dimaksud adalah aktivitas Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang tropis seperti Gelombang Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, Rossby Ekuatorial serta gelombang low frequency.

Selain itu, adanya sirkulasi siklonik di sekitar Indonesia juga turut memengaruhi proses konveksi yang meningkatkan pertumbuhan awan hujan.

"Gabungan faktor-faktor ini berkontribusi terhadap meningkatnya curah hujan di berbagai wilayah dalam beberapa hari terakhir, khususnya saat musim kemarau ini," tulis BMKG.


Baca juga: Prakiraan Cuaca BMKG 14-15 Agustus 2025: Ini Wilayah Berpotensi Hujan Lebat

Faktor penyebab hujan lebat di musim kemarau 2025

Prakiraan BMKG menyebut, hujan lebat dan angin kencang masih akan terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia selama sepekan ke depan.

Kondisi ini disebabkan karena indeks Dipole Mode dengan nilai -0.6 yang berkontribusi terhadap peningkatan suplai uap air di wilayah Samudra Hindia bagian barat Sumatera.

Selain itu, MJO yang saat ini berada di fase 2 juga diperkirakan akan menguat memasuki fase 3 mendekati Indonesia.

Fenomena ini menyebabkan peningkatan potensi pembentukan awan hujan selama sepekan ke depan, khususnya di sebagian besar wilayah Indonesia barat dan tengah.

Aktivitas gelombang-gelombang tropis, seperti Gelombang Kelvin, Mixed Rossby-Gravity, dan Rossby Ekuatorial juga terpantau aktif di wilayah Sumatera, Jawa, Kalimantan Bagian Selatan, Sulawesi, Bali, Nusa Tenggara, Maluku, dan Maluku Utara.

"Keberadaan gelombang-gelombang ini berperan signifikan dalam meningkatkan proses pembentukan awan hujan di daerah-daerah tersebut," ungkap BMKG.

Faktor berikutnya adalah sirkulasi siklonik di Laut Sulawesi bagian barat yang memicu terbentuknya area belokan angin dari Sulawesi Barat hingga Sulawesi Tengah.

Sirkulasi ini menyebabkan perlambatan angin (zona konvergensi) membentang dari Samudra Hindia barat daya Bengkulu, Laut Natuna, hingga Kalimantan Barat bagian barat dan membentuk belokan angin.

Belokan angin ini berpotensi memicu pertumbuhan awan di wilayah hujan yang dilaluinya.

Halaman:


Terkini Lainnya
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Lansia 72 Tahun Kritis Usai Diserang Beruang di AS, Kasus Pertama Sejak 1850
Tren
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Arkeolog Temukan Setumpuk Koin Emas Dalam Pot, Diduga Milik Tentara Bayaran
Tren
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Studi Ungkap Duduk Lebih Dari 5 Menit di Toilet Tingkatkan Risiko Wasir
Tren
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Daftar Harta Mukhtarudin, Menteri P2MI Baru Hasil Reshuffle Hari Ini
Tren
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Kronologi Kreator Konten di Bogor Diteror Kepala Babi, Kerap Unggah Video Edukasi soal Aksi Demonstrasi
Tren
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Daftar Kekayaan Purbaya Yudhi Sadewa, Menkeu Baru yang Gantikan Sri Mulyani
Tren
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Head to Head Indonesia U23 Vs Korea Selatan U23 Jelang Kualifikasi Piala Asia U23 2026
Tren
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tanda-tanda Seseorang Perlu Segera Pergi ke Psikolog
Tren
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Ekonom Jelaskan Alasan IHSG Anjlok karena Reshuffle Kabinet, Terkait Sri Mulyani?
Tren
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Kena Reshuffle Kabinet Hari Ini, Berikut Karier Budi Arie Setiadi
Tren
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Alasan Menpora Pengganti Dito Ariotedjo Belum Dilantik pada Reshuffle Hari Ini
Tren
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Profil Ferry Juliantono, Menteri Koperasi Baru Pengganti Budi Arie
Tren
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Siapa Mukhtarudin yang Dilantik Prabowo Jadi Menteri P2MI Kabinet Merah Putih?
Tren
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Daftar Nama Menteri yang Dilantik Prabowo Hari Ini
Tren
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa 'Orang Seram'
Ramai Diperbincangkan, Perusahaan di Jepang Punya Layanan Sewa "Orang Seram"
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau