Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Longsor Sudan Timbun Desa dan Tewaskan Lebih dari 1.000 Orang, Hanya 1 yang Selamat

Kompas.com - 02/09/2025, 09:00 WIB
Retia Kartika Dewi,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

Sumber AFP, Reuters

KOMPAS.com - Lbih dari 1.000 orang dilaporkan tewas dalam bencana tanah longsor di Sudan pada Minggu (31/8/2024) waktu setempat. 

Peristiwa tersebut tepatnya terjadi di Desa Tarasin, wilayah Darfur Barat yang berada di Pegunungan Marra, Sudan barat.

Menurut Gerakan Pembebasan Sudan/Tentara (SLM/A), hanya ada satu orang yang berhasil selamat dari bencana tersebut.

Baca juga: Kenapa Gempa Afghanistan Selalu Menelan Banyak Korban Jiwa?

Kronologi kejadian

Longsor Sudan dilaporkan terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan Darfur Barat selama beberapa hari.

SLM/A yang dipimpin Abdelwahid Mohamed Nour menyebut, bencana itu datang tiba-tiba dan dalam jangkauan sangat luas. Kini, kata dia, desa Tarasin rata dengan tanah.

"Longsor sangat besar dan menghancurkan. Informasi awal menunjukkan seluruh penduduk desa yang diperkirakan berjumlah lebih dari 1.000 orang meninggal dunia, hanya satu orang yang selamat,” ungkap Mohamed kepada AFP, Selasa (2/9/2025).

Dalam pernyataan resminya, kelompok itu meminta bantuan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan lembaga kemanusiaan internasional untuk membantu pencarian jenazah korban.

Para korban disebut mencakup pria, wanita, hingga anak-anak.

Baca juga: Malaysia Alami Banjir Bandang dan Tanah Longsor, Rapat Parlemen Terpaksa Ditunda

Wilayah Pegunungan Marra menjadi lokasi perlindungan ribuan warga yang melarikan diri dari konflik bersenjata antara militer Sudan dan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di Darfur Utara.

Namun, daerah itu minim pasokan makanan dan obat-obatan.

Sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (2/9/2025), Sudan sendiri tengah dilanda perang saudara yang telah berlangsung lebih dari dua tahun.

Konflik ini membuat jutaan warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan lebih dari separuh penduduk menghadapi ancaman kelaparan parah.

Kondisi semakin memburuk setelah kota Al-Fashir, ibu kota Darfur Utara, juga menjadi sasaran serangan.

Situasi tersebut menambah penderitaan warga sipil yang kini harus menghadapi perang sekaligus bencana alam mematikan.

Baca juga: Timbun 2.000 Warga, Ini Dugaan Penyebab Tanah Longsor di Papua Nugini

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau