Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adakah Potensi Hujan di Tengah Cuaca Panas Terik? Ini Jawaban BMKG

Kompas.com - 16/10/2025, 08:30 WIB
Alicia Diahwahyuningtyas,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejumlah wilayah di Indonesia dilanda suhu panas dan cuaca terik dalam beberapa waktu terakhir.

Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang dirilis pada Selasa (14/10/2025) siang, suhu tertinggi tercatat di Stasiun Meteorologi Tardamu dengan angka mencapai 36,6 derajat Celsius.

Beberapa wilayah lain juga mencatat suhu di atas 36 derajat Celsius, seperti di Stasiun Klimatologi Jawa Tengah dan Stasiun Meteorologi Kertajati, yang masing-masing mencatat suhu maksimum 36,2 derajat Celsius.

Secara umum, hampir seluruh wilayah yang terpantau mencatat suhu maksimum di kisaran 35–36 derajat Celsius, menandakan cuaca yang cukup terik melanda berbagai daerah di Indonesia.

Lantas, masih adakah potensi hujan di tengah cuaca panas terik yang melanda saat ini?

Baca juga: Warganet Tanya Kenapa Pagi, Siang, maupun Malam Kini Terasa Panas, Ini Kata BMKG


Adakah potensi hujan di tengah cuaca terik saat ini?

Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan, suhu panas yang terasa di sebagian wilayah Indonesia saat ini merupakan bagian dari karakter musiman atau annual cycle.

Menurutnya, wilayah selatan khatulistiwa umumnya memang mengalami rata-rata temperatur tertinggi pada bulan Oktober.

“Ditambah siklus subseasonal atau fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) fase subsiden yang menekan pembentukan awan di wilayah Indonesia dalam beberapa hari terakhir,” ujar Ardhasena kepada Kompas.com, Rabu (15/10/2025).

Meski demikian, ia mengatakan bahwa sebagian wilayah Indonesia sebenarnya sudah memasuki musim hujan 2025.

Beberapa Zona Musim (ZOM) di Sumatera bagian utara dan tengah, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian besar Kalimantan, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, dan Papua Barat Daya telah lebih dulu memasuki musim hujan sebelum September 2025.

Sementara itu, sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi mulai mengalami musim hujan antara September hingga November 2025.

Baca juga: Warganet Tanyakan Kapan Hujan karena Tersiksa Cuaca Panas, Ini Jawaban BMKG

Wilayah yang berpotensi hujan di Oktober 2025

Dari total 699 ZOM di Indonesia, kata Ardhasena, sebanyak 79 ZOM (11,3 persen) diperkirakan memasuki musim hujan pada September 2025.

Wilayah tersebut meliputi sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian utara, Jambi bagian barat, Bengkulu bagian utara, Bangka Belitung bagian selatan, Sumatera Selatan, sebagian kecil Jawa, Kalimantan Selatan, sebagian Papua, dan sebagian Papua Selatan.

Selanjutnya, sebanyak 149 ZOM (21,3 persen) diperkirakan mulai mengalami musim hujan pada Oktober 2025, mencakup:

  • Sebagian Lampung
  • Sebagian besar Jawa
  • Sebagian Bali
  • Sebagian Nusa Tenggara Barat (NTB)
  • Sulawesi bagian selatan
  • Papua bagian timur
  • Papua Pegunungan

Kemudian, sebanyak 105 ZOM (15,0 persen) diprediksi memasuki musim hujan pada November 2025. Wilayahnya meliputi:

  • NTB
  • Nusa Tenggara Timur (NTT)
  • Sulawesi bagian tengah dan tenggara
  • Sebagian Maluku
  • Sebagian Papua Barat
  • Papua bagian utara.

Ardhasena mengatakan, meski saat ini sebagian wilayah yang telah memasuki musim hujan masih mengalami cuaca panas terik, kondisi curah hujan sebenarnya masih tergolong normal.

"Curah hujan masih sesuai prediksi, berhentinya hujan ini hanya sesaat," terangnya.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau