Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Menguntungkan Investasi di Dollar Singapura? Ini Kata Perencana Keuangan

Kompas.com - 30/10/2025, 10:30 WIB
Fatimah Az Zahra,
Irawan Sapto Adhi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Seorang warganet di media sosial menyebut dollar Singapura (SGD) bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan.

Menurutnya, investasi di SGD memiliki prospek menarik karena negara tersebut berupaya memperkuat mata uangnya dan dikenal sebagai negara importir.

Selain emas, aku juga invest di SGD. Investasi di mana saja boleh, asal cari informasi sendiri ya, jangan ikut-ikutan. Untuk info soal SG, bisa langsung ke situs Monetary Authority of Singapore. Kebijakan mereka jelas, ingin supaya SGD kuat karena negaranya importir,” tulis pemilik akun @jes************ pada Rabu (23/10/2025).

Selama ini, emas menjadi instrumen investasi yang paling umum. Namun, selain emas, ada pula reksadana, obligasi, saham, hingga kripto yang populer di kalangan investor.

Lantas, benarkah dollar Singapura bisa menjadi alternatif investasi yang menarik?

Baca juga: Emas, Saham, atau Kripto, Mana Investasi Terbaik dan Bagaimana Cara Pilih yang Tepat?

SGD dianggap menarik untuk diversifikasi

Perencana keuangan Andi Nugroho mengatakan, dollar Singapura memang bisa menjadi salah satu alternatif investasi.

“Menurut saya, investasi di SGD merupakan pilihan yang menarik,” ujarnya saat dimintai pendapat Kompas.com, Rabu (29/10/2025).

Andi menjelaskan, hal ini karena SGD termasuk salah satu mata uang yang kuat dan stabil di dunia, bahkan lebih stabil dibandingkan dollar Amerika Serikat (USD).

“Perekonomian Singapura relatif stabil dan memiliki sistem keuangan yang kuat serta transparan,” tambahnya.

Baca juga: Restoran di Singapura Ramai-ramai Tutup, Ada Apa?

Kelebihan dan kekurangan investasi SGD

Meski menarik, Andi menekankan bahwa investasi dalam bentuk dollar Singapura memiliki kelebihan dan kekurangan.

“Kelebihannya, nilai tukar SGD relatif stabil dan menjadi salah satu yang paling kuat di Asia,” katanya.

Selain itu, investasi dalam SGD juga bisa menjadi alat lindung nilai (hedging) bagi pemilik rupiah.

Baca juga: Tips Investasi Tetap Aman Saat Saham-saham Besar Anjlok

“Instrumen ini juga memudahkan akses ke berbagai produk investasi di Singapura, termasuk untuk kebutuhan pendidikan,” jelas Andi.

Kelebihan lain, likuiditas SGD tergolong tinggi karena diterima luas di kawasan Asia Tenggara.

Namun, stabilitas yang tinggi juga berarti potensi keuntungannya lebih kecil.

“Fluktuasi nilai tukarnya kecil, sehingga keuntungan dari selisih kurs tidak terlalu besar,” ujar Andi.

Selain itu, ada risiko rugi jika nilai tukar rupiah justru menguat terhadap SGD.

Karena itu, ia menyarankan agar investasi dalam bentuk dollar Singapura dilakukan untuk jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun.

Baca juga: Investasi Emas atau Perak, Mana yang Lebih Menguntungkan?

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Setelah Gelar Pangeran Dicabut, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Terakhir Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Cara Menyaksikan Fenomena Supermoon Emas 5 November 2025
Tren
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
BPOM Pastikan Obat Atorvastatin yang Ditarik di AS Tak Beredar di Indonesia
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau