KOMPAS.com - Seorang warganet di media sosial menyebut dollar Singapura (SGD) bisa menjadi salah satu instrumen investasi yang menjanjikan.
Menurutnya, investasi di SGD memiliki prospek menarik karena negara tersebut berupaya memperkuat mata uangnya dan dikenal sebagai negara importir.
“Selain emas, aku juga invest di SGD. Investasi di mana saja boleh, asal cari informasi sendiri ya, jangan ikut-ikutan. Untuk info soal SG, bisa langsung ke situs Monetary Authority of Singapore. Kebijakan mereka jelas, ingin supaya SGD kuat karena negaranya importir,” tulis pemilik akun @jes************ pada Rabu (23/10/2025).
Selama ini, emas menjadi instrumen investasi yang paling umum. Namun, selain emas, ada pula reksadana, obligasi, saham, hingga kripto yang populer di kalangan investor.
Lantas, benarkah dollar Singapura bisa menjadi alternatif investasi yang menarik?
Baca juga: Emas, Saham, atau Kripto, Mana Investasi Terbaik dan Bagaimana Cara Pilih yang Tepat?
Perencana keuangan Andi Nugroho mengatakan, dollar Singapura memang bisa menjadi salah satu alternatif investasi.
“Menurut saya, investasi di SGD merupakan pilihan yang menarik,” ujarnya saat dimintai pendapat Kompas.com, Rabu (29/10/2025).
Andi menjelaskan, hal ini karena SGD termasuk salah satu mata uang yang kuat dan stabil di dunia, bahkan lebih stabil dibandingkan dollar Amerika Serikat (USD).
“Perekonomian Singapura relatif stabil dan memiliki sistem keuangan yang kuat serta transparan,” tambahnya.
Baca juga: Restoran di Singapura Ramai-ramai Tutup, Ada Apa?
Meski menarik, Andi menekankan bahwa investasi dalam bentuk dollar Singapura memiliki kelebihan dan kekurangan.
“Kelebihannya, nilai tukar SGD relatif stabil dan menjadi salah satu yang paling kuat di Asia,” katanya.
Selain itu, investasi dalam SGD juga bisa menjadi alat lindung nilai (hedging) bagi pemilik rupiah.
Baca juga: Tips Investasi Tetap Aman Saat Saham-saham Besar Anjlok
“Instrumen ini juga memudahkan akses ke berbagai produk investasi di Singapura, termasuk untuk kebutuhan pendidikan,” jelas Andi.
Kelebihan lain, likuiditas SGD tergolong tinggi karena diterima luas di kawasan Asia Tenggara.
Namun, stabilitas yang tinggi juga berarti potensi keuntungannya lebih kecil.
“Fluktuasi nilai tukarnya kecil, sehingga keuntungan dari selisih kurs tidak terlalu besar,” ujar Andi.
Selain itu, ada risiko rugi jika nilai tukar rupiah justru menguat terhadap SGD.
Karena itu, ia menyarankan agar investasi dalam bentuk dollar Singapura dilakukan untuk jangka panjang, yakni lebih dari 5 tahun.
Baca juga: Investasi Emas atau Perak, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang