Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BMKG Jelaskan Penyebab Hujan Es yang Bikin Warga Tangerang Panik

Kompas.com - 01/11/2025, 09:00 WIB
Rheandita Vella Aresta,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Sumber Antara, RRI

KOMPAS.com - Fenomena hujan es mengejutkan warga di kawasan Serpong Utara, Tangerang Selatan, Banten, pada Jumat (31/10/2025) sore.

Peristiwa itu terjadi mendadak di tengah hujan lebat dan membuat atap rumah warga terdengar seperti dihujani batu kecil.

Sejumlah warga bahkan sempat merekam butiran es yang jatuh di halaman rumah dan jalanan perumahan.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut, hujan es ini dipicu oleh kondisi atmosfer yang tidak stabil dan peningkatan suhu laut di sekitar Banten.

Baca juga: Viral Video Hujan Es Sebesar Kelereng Terjadi di Lamongan, Ini Penjelasan BMKG

Fenomena langka di awal musim hujan

Seorang warga Serpong Utara, Robi Setiawan, mengaku kaget saat mendengar suara keras di atap rumahnya.

“Pas saya lihat keluar, ternyata hujan es. Atap rumah bunyinya kayak kejatuhan batu kerikil,” ujarnya, dikutip dari RRI, Jumat (31/10/2025).

Ia menuturkan sempat menengadahkan tangan dan menangkap butiran es kecil yang turun bersamaan dengan hujan deras.

“Kaget banget, baru kali ini lihat langsung es batu, beneran bisa buat sirup,” katanya sambil tertawa.

Menurut BMKG, hujan es tersebut terjadi di beberapa wilayah Tangerang Raya, termasuk Gading Serpong, Kelapa Dua, dan Tangerang Selatan.

Fenomena itu berlangsung singkat, tetapi cukup deras untuk menimbulkan suara keras di permukaan atap dan jalan.

Kepala BMKG Wilayah II, Hartanto, menjelaskan bahwa kejadian hujan es seperti ini umum terjadi pada masa peralihan musim dan awal musim hujan.

“Fenomena hujan es seperti hari ini memang sering terjadi pada musim peralihan dan musim penghujan. Hujan es sendiri merupakan bencana hidrometeorologi yang diakibatkan dari awan cumulonimbus,” jelas dia.

Baca juga: Jambi Alami Hujan Es di Musim Kemarau, Begini Penjelasan BMKG

Awan cumulonimbus dan pengaruh suhu laut hangat

Hartanto menjelaskan, hujan es terbentuk akibat awan cumulonimbus, yakni awan hitam tebal yang menjulang tinggi akibat pengangkatan massa udara ke atas.

Di dalam awan tersebut terdapat arus udara naik dan turun yang sangat kuat.

Kondisi itu membuat tetesan air membeku menjadi butiran es kecil yang kemudian turun bersama air hujan.

Halaman:


Terkini Lainnya
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Balita di China Meninggal Tersedak Boba Saat Bermain Trampolin
Tren
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Puasa Ayyamul Bidh November 2025 Mulai Besok, Ini Jadwal Lengkap dengan Niat dan Keutamaannya
Tren
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Daftar 25 Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026, Ada 5 Long Weekend
Tren
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Anak Kembar Identik Tenyata Tak Punya IQ Sama, Ini Penjelasan Studi
Tren
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
7 Fakta di Balik Vidi Aldiano Hiatus, Rehat Perdana sejak 2014 dan Siapkan Album Baru
Tren
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Dark Jokes Ternyata Cermin Kecerdasan dan Ketenangan Emosi, Ini Penjelasan Ilmuwan
Tren
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
PB XIII Mangkat: Ini Rute Kirab, Aturan bagi Pelayat, dan Makna Pemakaman di Imogiri
Tren
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
10 Negara Paling Menyatu dengan Alam, Ada Indonesia?
Tren
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Ramai soal Peserta TKA Bisa Live TikTok Saat Ujian, Ini Penjelasan Kemendikdasmen
Tren
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Beli Tiket Kereta Lokal tapi Tak Dapat Kursi, Bolehkah Duduk di 1A/B dan 24A/B?
Tren
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
10 Karakter Seseorang yang Tersirat dari Caranya Memesan Kopi
Tren
Kisah Bayi '7-Eleven' yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Kisah Bayi "7-Eleven" yang Lahir pada 7/11 Pukul 7.11 Malam, Berat 7 Pon 11 Ons, dan Dapat Dana Kuliah 7.111 Dollar AS
Tren
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Setelah Cabut Gelar Pangeran, Raja Charles III Kini Berupaya Hapus Gelar Militer Andrew
Tren
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Ilmuwan Temukan Medan Magnet Bumi Pernah Kacau 500 Juta Tahun Lalu, Apa yang Terjadi?
Tren
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Ada Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Ini Alasan 5 Anggota DPR Nonaktif Dilaporkan ke MKD
Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau